Jakarta (ANTARA News) - Pesenam Indonesia Rifda Irfanaluthfi mengaku sempat grogi saat melakoni pertandingan kualifikasi senam artistik putri di JIExpo Hall D, Kemayoran, Jakarta, Selasa.
Untuk diketahui, Rifda turun di empat kategori yakni meja lompat (vault), palang bertingkat (uneven bars), lantai (floor exercise), dan balok keseimbangan (balance beam).
"Tadi awal-awal karena aku sudah lama tidak bertanding di alat bar (uneven bars), jadi rasanya "deg-degan" banget lebih "deg-degan" dibanding alat-alat lain karena waktu itu aku setahun yang lalu cedera di bagian siku," kata Rifda usai pertandingan.
Perolehan nilai Rifda pada kategori palang bertingkat pun paling rendah dibanding tiga kategori lain yang diikutinya tersebut.
"Makin ke sini makin merasa yakin karena udah alat pertama (palang bertingkat) sudah dilalui," ucap atlet atlet kelahiran 16 Oktober 1999 di Jakarta itu.
Namun, ia mengaku bahwa memang keseimbangannya belum maksimal setelah tanding pada kategori palang bertingkat itu.
"Iya belum maksimal tetapi mencoba untuk tenang supaya alat berikutnya lebih tenang lagi," ujar Rifda.
Rifda pun kemungkinan tidak akan diturunkan pada final kategori tim pada Rabu (22/8) dan akan dipersiapkan pada final kategori individual pada Kamis (23/8).
Untuk diketahui, Indonesia lolos melalui kategori tim setelah menempati posisi kedelapan dari 11 negara dengan skor 140,85 dari empat kategori yang ditandingkan, yakni meja lompat (vault), palang bertingkat (uneven bars), lantai (floor exercise), dan balok keseimbangan (balance beam).
Indonesia juga melaju ke final melalui Rifda setelah menempati posisi lima besar pada dua kategori, yaitu meja lompat dan lantai.
Pada kategori meja lompat, Rifda menempati posisi kelima dengan poin 13,5.
Sementara pada kategori lantai, Rifda juga menempati posisi kelima dengan skor 12,56.
Rifda diketahui merupakan pesenam andalan Indonesia karena telah menorehkan beberapa prestasi dalam berbagai ajang seperti pada Sea Games Malaysia 2017 dengan merebut 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018