Milan (ANTARA News) - Italia bakal bergelora, dengan mulai bergulirnya Liga Serie A menyusul terjadinya skandal suap yang berakibat pengurangan poin bagi Juventus pada musim kompetisi lalu. Kini Juventus bertekad memperbaiki diri, mendongkrak citra di hadapan publik dengan menjadi yang terbaik di antara klub elite Italia. Ini lantaran Juventus telah mengecap kenyataan pahit dengan menerima penurunan peringkat. Pengadilan kemudian memutuskan Inter Milan menjadi juara Serie A pada 2006. Ini tentu menjadi hadiah tersendiri karena klub itu tidak menggondol gelar sejak tahun 1989. Musim kompetisi ini bakal berlangsung ketat. Klub-klub besar mendapat pesaing baru yakni Genoa dan Napoli yang telah memperoleh promosi. Duel dalam kompetisi Serie A ini dapat diibaratkan sebagai pacuan kuda. Banyak peristiwa yang bakal terjadi tidak terduga, meski gaung kemenangan terus menggoda klub untuk tampil prima. Inter Milan jadi salah satu klub yang tidak begitu saja puas diri dengan hadiah cuma-cuma di musim kompetisi lalu. Sama halnya dengan AS Roma yang terus tampil percaya diri karena memiliki Francesco Totti yang telah mencetak sebanyak 26 gol dan menerima penghargaan Sepatu Emas. Pengurangan delapan poin bagi Milan yang berakibat gagal menyabet gelar terhormat dalam sepakbola Italia ini justru memotivasi pelatih Carlo Ancelotti untuk berkonsentrasi penuh merebut gelar Liga Champions. Juventus juga ingin menunjukkan diri sebagai tim yang tidak dapat dipandang sebelah mata. "Serie A tahun ini bakal berlangsung cantik, kompetitif dan diramaikan oleh sejumlah tim-tim besar yakni Napoli, Genoa dan Juventus yang absen pada musim kompetisi lalu," kata pelatih Juve Claudio Ranieri. Keamanan stadion juga ditingkatkan menyusul peristiwa kerusuhan di Catania pada Februari lalu yang mengakibatkan seorang anggota kepolisian tewas. Akan tetapi, sepakbola Italia tidak selalu mulus. Di luar empat besar klub Serie A itu, banyak klub miskin sumberdaya dan tidak memiliki pemain berkelas. Sebut saja, Lazio dan Parma. Para pemain top lebih memilih Spanyol atau Inggris ketimbang Italia dalam tahun-tahun belakangan ini. Striker Italia Luca Toni pindah ke Bayern Munich dari Fiorentina. Begitu pula dengan striker klub Livorono Cristiano Lucarelli yang secara mengejutkan pindah ke klub Ukraina Shakhtar Donetsk. Roma membawa pemain belakang Brazil Juan dan pemain sayap Barcelona Ludovic Giuly, meski keduanya gagal menggantikan produktivitas gol yang dihasilkan oleh Totti. Totti mengalami cedera cukup panjang. Juventus membeli gelandang Portugal yang bermain di Lyon Tiago dengan rekor pembayaran terbesar yakni 13 juta Ero, meski para fans kini mulai kecewa setelah melihat penampilan pemain itu. Langkah besar justru dibuat oleh Inter yang memperoleh pemain belakang asal Rumania Cristian Chivu yang sebelumnya bermain untuk Roma, dan striker Cagliari David Suazo. Italia juga akan memberi penghargaan kepada pemain senior, antara lain kapten AC Milan Paolo Maldini yang kini berusia 39 tahun setelah selama 23 tahun berada di San Siro, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007