Pekalongan (ANTARA News) - Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Sragi, Wonokerto, Siwalan, dan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan terancam puso karena kekurangan air menyusul musim kering yang melanda di daerah itu. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, Bambang Guritno, di Pekalongan, Kamis, mengatakan, empat kecamatan yang mengalami kekeringan itu merupakan daerah ujung serapan sehingga ketika memasuki musim kemarau lahan sawah banyak yang mengering. "Di daerah itu memang sulit untuk mendapatkan air di saat musim kemarau seperti ini sehingga kami telah minta pada petani untuk tidak menanam padi," katanya. Ancaman gagal panen padi ini, kata dia, juga terjadi di puluhan hektare tanaman padi di Kecamatan Paninggaran sebab keberadaan sungai yang ada di daerah tersebut telah mengalami penyusutan debit air. Nurindu, salah seorang petani, mengatakan, dengan menyusutnya debit air sungai di Paninggaran, para petani terpaksa harus begadang untuk mendapatkan giliran memperoleh air dari irigasi yang ada. Selain mereka kesulitan mendapatkan air irigasi, kata dia, warga juga sudah dihadapkan persoalan untuk mendapatkan air bersih sebab sumur miliknya sudah mulai mengering. "Saat ini, kami hanya berusaha keras agar tanaman padi tidak puso tetapi krisis air bersih juga sudah mulai melanda di daerahnya sehingga menimbulkan kecemasan warga," katanya. Ia berharap, pemerintah daerah bisa membantu persoalan yang sedang dihadapi warga terkait dengan datangnya musim kemarau. "Kami minta pemkab segera tanggap dengan kondisi yang terjadi di masyarakat dan secepatnya memberikan bantuan," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007