Pada laga yang berlangsung di arena Tennis Center Court Senayan, Jakarta, Selasa malam (21/8) itu, timnas putra basket 3x3 Indonesia harus menyerah dari Thailand dengan skor 15-17.
Menurut Fandi Andika Ramadani hal yang akan dievaluasi dalam skuatnya adalah pertahanan ketika mendapatkan tekananan dari lawan dan terkait akurasi lemparan bola.
"Situasi seperti ini yang saya khawatirkan sejak awal, ketika anak- anak menghadapi tim dengan tekanan yang tinggi seperti Thailand, terlihat mereka sulit keluar dari tekanan, sehingga pemain yang biasanya akurasi lemparannya bagus seperti agassi tidak terlihat saat pertandingan," kata pria yang akrab disapa Rama itu usai pertandingan.
Oleh sebab itu, lanjut Rama, pihaknya belum terlalu puas saat Rivaldo dkk berhasil mengalahkan Vietnam di laga pembuka.
"Saat menghadapi Vietnam, anak- anak tampil lebih enjoy, karena lawan tidak memberikan pengawalan ketat," jelasnya.
Ia mengaku tidak ada pilihan bagi skuatnya untuk tampil lebih baik lagi menatap dua laga berikutnya menghadapi Cina dan Sri Lanka pada 24/8.
Menurut Rama, peluang timnas untuk lolos dari fase grup belum tertutup, meski pesaing grup A yakni Thailand dan Cina telah meraih dua kali kemenangan atau poin empat.
"Dua laga berikutnya kami harus tampil lebih serius, agar bisa membuka peluang lolos fase grup," tegas Rama.
Disinggung salah satu pemainnya Vincent Rivaldi Kosasih yang sempat mengalami cedera saat menghadapi Thailand, menurut Rama akan dicek-up medis dulu kondisinya.
"Vincent mengalami cedera di jari kelingking, tapi kami akan lakukan cek medis dulu, meski yang bersangkutan tetap memaksakan akan bertanding," jelas Rama.
Pada hari pertama cabang basket 3x3 Asian Games 2018 di arena Tennis Center Court Senayan, Selasa (21/5) mempertandingkan 16 pertandingan babak penyisihan grup untuk kategori putra dan putri.
Baca juga: Indonesia melangkah mulus di laga perdana basket 3x3
Pewarta: Arumanto
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018
