Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil optimistis mencapai target privatisasi BUMN dalam RAPBN 2008 sebesar Rp1,5 triliun.
"Kalau pasar bagus, maka target Rp1,5 triliun akan mudah sekali," katanya usai mengikuti pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sidang Paripurna DPR, Jakarta, Kamis.
Dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono menyatakan, untuk menutup defisit anggaran 2008, pemerintah menargetkan dari privatisasi BUMN sebesar Rp1,5 triliun.
Namun, Sofyan belum mau menjelaskan BUMN mana saja yang akan diprivatisasi guna mencapai target itu.
"Belum ada kepastian. Tapi, kami sudah siapkan 16 BUMN (yang akan diprivatisasi tahun 2008)," katanya.
Dari 16 BUMN yang ditargetkan privatisasi tahun 2008 itu, tujuh di antaranya akan dilakukan melalui metode penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
Mereka adalah PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Krakatau Steel, PT Bank Tabungan Negara, PT Semen Baturaja, PT Sucofindo, PT Surveyor Indonesia, dan PT Waskita Karya.
Sedangkan, sembilan BUMN lainnya akan diprivatisasi melalui metode penjualan strategis, yakni PT Djakarta Lloyd, PT Sarinah, PT Industri Sandang, PT Sarana Karya, PT INTI, PT JIEP, PT SIER, PT Rekayasa Industri, dan PT Bank Bukopin.
Sofyan juga menjelaskan, target sebesar Rp1,5 triliun merupakan dana bersih privatisasi yang akan masuk negara.
Sementara, sebagian dana privatisasi lainnya akan diperuntukkan buat memperkuat modal BUMN itu sendiri.
Ia mencontohkan, privatisasi PT Jasa Marga dan PT Wijaya Karya yang memang diperuntukkan buat memperkuat modal BUMN tersebut.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007