Nopriadi bertahan di peringkat 15 dengan total catatan waktu 127,28 detik (117,28 detik ditambah penalti waktu 10 detik) atau lebih cepat 50,26 detik dari catatan waktu di heats I, yakni 177,54 detik (119,54 detik ditambah penalti 58 detik).
Dalam penampilannya di nomor kano tunggal putra, Nopriadi tampil seperti tanpa beban. Atlet berusia 21 tahun itu melaju menuju garis start dan langsung meliuk-liuk melewati 18 gawang rintang kano slalom.
"Di heats II saya bawa 'happy' saja, sebisanya masuk finis tanpa banyak penalti," kata dia.
Terbukti, atlet asal Riau yang baru bergabung dengan Pelatihan Terpusat Nasional (Pelatnas) setelah mengikuti pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 itu mampu mengurangi jumlah penalti dari 58 detik menjadi 10 detik.
"Semoga ada rezeki untuk tampil di pertandingan selanjutnya, saya akan berlatih lebih keras lagi," kata dia.
Sementara itu, tiga besar waktu terbaik kano tunggal putra diraih Fangjia Chen (China) dengan 88,04 detik (87,04 detik ditambah penalti 2 detik), Alibek Temirgalev (Uzbekistan) dengan 89,34 detik dan zero penalti, serta Zhiqiang Teng (China) dengan 90,03 detik dan zero penalti.
Selain mereka, sepuluh atlet kano tunggal putra lainnya yang lolos ke semifinal pada Rabu (22/8), yakni Mohammadmahdi Konarangdastenaei (Iran), Chonlasit Phuttraksa (Thailand), Beom Soo Kim (Korea Selatan), Abubakir Bukanov (Uzbekistan), Yunchuan Chang (Chinese Taipei), Shota Sasaki (Jepang), Yutthakan Chaidet (Thailand), Kuanysh Yerengaipov (Kazakhstan), Takuya Haneda (Jepang), dan Alexander Kulikov (Kazakhstan).
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018