Palembang (ANTARA News) - Atlet 16 tahun Saurabh Chaudhary dari India, tampil mengejutkan di Asian Games 2018 dengan meraih medali emas nomor 10 meter air pistol putra, setelah menumbangkan banyak petembak senior hingga peraih medali Olimpiade.
Bertanding di Jakabaring Sport City Palembang, Selasa, atlet yang baru pertama kali bertanding di kejuaraan menembak senior ini meraih nilai tertinggi di final dengan 240,7 poin.
Sementara medali Perak diraih oleh petembak Jepang, Tomoyuki Matsuda dengan 239,7 poin. Tomoyuki adalah petembak ranking lima dunia yang sudah memenangkan banyak medali kejuaraan dunia.
India juga meraih perunggu di nomor ini melalui petembak Abhishek Verma yang memperoleh 219,3 poin.
Peraih emas, Saurabh Chaudhary tercatat baru pertama kali mengikuti kejuaraan Asian Games 2018. Namun, ia terlihat tenang sejak babak kualifikasi. Petembak muda ini berada di peringkat pertama babak kualifikasi dengan total 586 poin.
Ia mengalahkan petembak Korea Selatan Jongoh Jin, peraih empat medali emas menembak Olimpiade. Jongoh berada di peringkat kedua kualifikasi dengan perolehan 584 poin.
Di Final, Jongoh tampil buruk sehingga hanya mengumpulkan 178,4 poin dan berada di peringkat lima.
Jalannya final berlangsung seru karena awalnya Tomoyuki Matsuda dari Jepang terus memimpin di posisi pertama. Petembak berusia 42 tahun ini hingga pertengahan kompetisi unggul lumayan jauh, bahkan hingga berbeda satu digit dengan Saurabh.
Namun, pada tembakan terakhir, Tomoyuki menembak sedikit melenceng sehingga hanya meraih 8,9 poin. Sebaliknya, Saurabh menembak dengan sempurna dan 10,2 poin, sehingga menyalip Tomoyuki untuk memenangkan final.
Kemenangan Saurabh ini menjadi emas pertama pada cabang menembak, dan emas ketiga untuk timnas India pada penyelenggaraan Asian Games 2018.
India pada cabang menembak sebelumnya meraih dua perak dari nomor 10 meter air rifle putra dan trap putra. Selain itu, mereka juga meraih tiga perunggu dari 10 meter air pistol putra dan ganda beregu 10 meter air rifle.
(F012/E009)
Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018