Jakarta (ANTARA News) - Rapat Paripurna DPR dengan agenda pembukaan masa persidangan ke-1 persidangan tahun 2007/2008 serta Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhyono di Gedung DPR/MPR/DPR, Jakarta, Kamis, berlangsung tanpa interupsi dari anggota DPR, meskipun sebelumnya sempat dibayangi isu munculnya interupsi. Sejak awal persidangan yang dibuka Ketua DPR, Agung Laksono, pukul 10.00 WIB, rapat langsung dilanjutkan dengan pidato kenegaran Presiden. Rapat ditutup setelah Presiden menyampaikan Pidato Kenegaraan dan Keterangan Pemerintah atas RAPBN 2008 serta Nota Keuangannya. "Saya ucapkan terima kasih atas perhatian semua pihak," kata Agung, saat menutup rapat tersebut. Rapat yang berlangsung mulus tanpa interupsi itu berbeda dengan pernyataan sejumlah anggota DPR sebelum persidangan dimulai. Fraksi PKB DPR tidak menabukan adanya interupsi oleh anggotanya. Semula Fraksi PKB akan melakukan interupsi terkait penanganan luapan lumpur PT Lapindo Brantas Inc di Porong (Sidoarjo), Jawa Timur. Rencana interupsi itu menyusul sikap sebagian fraksi di DPR yang mengulur penyelesaian hak interpelasi kasus luapan lumpur Lapindo. Begitu juga fraksi oposisi DPR, F-PDIP, tidak melakukan interupsi apapun. Komisi VIII yang semula akan melakukan interupsi terkait penanganan penyelenggaraan haji, dalam rapat itu tidak satu pun anggota Komisi ini yang melakukan interupsi. Sedangkan kemungkinan munculnya interupsi dari Ali Mochtar Ngabalin (Fraksi Bintang Peolopor Demokrasi/BPD) juga tidak terjadi, karena Ngabalin tidak mengikuti rapat tersebut. Ngabalin lebih memilih melakukan kegiatan di Manado (Sulawesi Utara). Fraksi Partai Demokrat (PD) dan Fraksi Partai Golkar (FPG) secara tegas menyatakan tidak akan melakukan interupsi. Fraksi PAN juga secara tegas tidak akan melakukan interupsi dan menghargai kedatangan Presiden menyampaikan pidato terkait HUT ke-62 Kemerdekaan RI. (*)
Copyright © ANTARA 2007