Berkurangnya kepanikan terhadap ekonomi Turki membuat sejumlah mata uang negara berkembang, termasuk rupiah stabil
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah tipis sebesar empat poin menjadi Rp14.570 dibandingkan sebelumnya Rp14.566 per dolar AS.
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan fluktuasi rupiah relatif masih terjaga seiring berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap resesi ekonomi Turki.
"Meski lajunya tertahan, pergerakan rupiah relatif masih stabl. Berkurangnya kepanikan terhadap ekonomi Turki membuat sejumlah mata uang negara berkembang, termasuk rupiah stabil," katanya.
Dari dalam negeri, lanjut dia, nota RAPBN 2019 yang disampaikan Presiden juga cukup direspon positif oleh pelaku pasar keuangan di dalam negeri.
"Meski sentimen dari dalam negeri belum ada yang terbarukan namun, paling tidak sentimen global dari penguatan mata uang lainnya terhadap dolar AS diharapkan membantu rupiah untuk kembali ke area positif," katanya.
Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan dalam waktu dekat, fokus investor akan tertuju sentimen perilisan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini.
"Melihat outlook kenaikan suku bunga dan solidnya perekonomian AS, maka dolar AS berpeluang lanjutkan penguatannya," katanya.
Baca juga: Trump komentar, pasar saham Asia beragam dan dolar AS melemah
Baca juga: Jelang pertemuan FOMC, rupiah melemah ke Rp14.592
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018