"Saya diminta untuk memberikan pemahaman yang utuh bagaimana paham-paham itu bisa masuk ke dalam lingkungan pendidikan," ujar Kepala BNPT dikutip dari siaran pers di Jakarta, Selasa.
Menurut Suhardi, salah satu modus operandi penyebaran paham radikal adalah dengan memanfaatkan kesempatan penerimaan mahasiswa baru.
"Pihak fakultas harus bisa mengidentifikasi dan melaporkan jika menemukan setiap fenomena dan gejala gejala yang tidak bagus dalam proses belajar mengajar yang ada di lingkungan pendidikan khususnya FEB ini," katanya.
Pada kesempatan itu Kepala BNPT juga memberikan pembekalan kepada sekitar 400 mahasiswa baru FEB UI.
Dekan FEB UI Profesor Ari Kuncoro mengatakan, penjelasan Kepala BNPT itu untuk menjawab keprihatinan para akademisi khususnya yang ada di lingkungan FEB UI mengenai berkembangnya radikalisme di lingkungan perguruan tinggi yang sering dibicarakan akhir-akhir ini
"Dengan penjelasan lengkap dari Kepala BNPT tadi maka kami ingin mencegahnya langsung dari sumbernya bahwa yang namanya radikalisme dan terorisme itu asalnya dari intoleransi," katanya.
Menurut dia pelajaran kebangsaan seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan mata kuliah Pancasila serta Kewiraan perlu diajarkan lagi.
"Karena kita bangsa yang majemuk maka salah satu syarat untuk bisa eksis itu adalah toleransi," ujarnya.
Baca juga: BNPT bekali mahasiswa baru IPB wawasan tentang radikalisme
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018