Nggak lah (tidak ditembak di tempat). Kita dalam penanganan itu tetap ada SOP-nya. Nggak juga main langsung tembak gitu."

Pekanbaru (ANTARA News) - Personel TNI AD yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menangkap tangan tiga terduga pembakar lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigadir Jenderal Sonny Aprianto di Pekanbaru, Senin mengatakan ketiga pelaku saat ini telah diserahkan ke pihak berwajib guna penyelidikan dan penanganan hukum lebih lanjut.

"Benar, ada tiga orang kita tangkap di Rokan Hilir kemarin. Sekarang sudah kita serahkan ke Kepolisian," katanya.

Sonny tidak menjelaskan identitas ketiga pelaku yang diamankan tersebut. Hanya saja, ia menyebut ketiganya merupakan dari kalangan masyarakat dan bukan dari korporasi atau perusahaan.

Sonny sebelumnya sempat mengeluarkan pernyataan untuk menindak tegas pelaku pembakar lahan. Tindakan itu salah satunya adalah menembak pelaku pembakar lahan jika tertangkap tangan oleh TNI AD yang dikerahkan membantu pemadaman, terutama di wilayah Rokan Hilir.

Namun, saat dikonfirmasi terkait pernyataan sebelumnya tersebut, Sonny mengatakan pihaknya masih memberikan toleransi dan memilih menyerahkan langsung ke Polisi.

"Nggak lah (tidak ditembak di tempat). Kita dalam penanganan itu tetap ada SOP-nya. Nggak juga main langsung tembak gitu," ujarnya.

Lebih jauh, Sonny juga menjelaskan pihaknya telah melakukan rapat dengan Dinas Kehutanan Provinsi Riau dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau. Rapat tersebut dilakukan untuk memetakan lahan yang sudah terbakar di wilayah Rokan Hilir dalam sepekan terakhir mencapai lebih dari 1.000 hektare itu.

Dari hasil rapat tersebut, diketahui bahwa lahan yang paling banyak terbakar itu, adalah lahan kosong. "Kebanyakan lahan kosong. Lahan yang mati. Dan itu milik masyarakat," ujarnya.

Kecuali kata dia, yang berada di kawasan perbatasan Rohil dan Dumai, tepatnya di Sungai Sembilan. Di sana, diduga lahan milik PT Diamon Timbel yang terbakar. "Itu yang sedang kita petakan," ujar Sonny.

Dia juga menyebut, bahwa hingga saat ini personelnya dan tim satgas lainnya masih melakukan pemadaman di sejumlah wilayah di Riau.

Rokan Hilir merupakan wilayah yang mengalami kebakaran terparah di Provinsi Riau yang terjadi dalam sepekan terakhir. Kebakaran di Rokan Hilir sempat meluas ke areal pemukiman dan membakar 10 unit rumah serta satu unit mobil dan sejumlah kendaraan roda dua.

Hingga hari ini, Karhutla di wilayah Rokan Hilir masih terus terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak empat titik api di Rokan Hilir, Senin sore hari ini.

Selain itu, empat titik api yang mengindikasikan Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen juga terdeteksi di Bengkalis empat titik, Dumai satu, Pelalawan dua, Indragiri Hilir tiga dan Indragiri Hulu satu titik.

Baca juga: Pangdam XII/Tanjungpura perintahkan prajurit tangkap pembakar lahan

Baca juga: Ribuan warga Rokan Hilir terpapar asap kebakaran lahan

Baca juga: Karhutla di Singkawang meningkat

Pewarta: Bayu Agustari Adha dan Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018