Jakarta (ANTARA News) - Pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang untuk cabang angkat besi putri kelas 48 kilogram tidak ada kejutan dalam hal pemecahan atau lampauan rekor dari tiga jenis angkatan, snatch, clean and jerk serta total.
Dalam pertandingan yang digelar di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin sore, dari 12 lifter yang tampil tidak ada satu pun yang berhasil memecahkan atau melampaui rekor, baik Asian Games, rekor Asia apalagi rekor dunia.
Angkatan terbaik pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang ini, pada jenis snatch hanya seberat 88 kilogram yakni milik lifter Indonesia Sri Wahyuni, sementara rekor Asian Games milik liffer China Wang Mingjuan dengan berat angkatan 95 kilogram.
Untuk rekor Asia, milik lifter negara tirai bambu lainnya yakni Yang Lian dengan berat 98 kilogram yang juga merupakan rekor dunia.
Sedangkan untuk jenis angkatan clean and jerk angkatan terbaik di Asian Games 2018 hanya seberat 112 kg yang dilakukan lifter Korea Utara Ri Song Gum, sedangkan rekor Asian Games milik Wang Mingjuan asal China yakni seberat 116 kilogram.
Sebenarnya baik lifter Korea Utara tersebut mencoba memecahkan rekor Asian Games, jika mampu mengangkat barbel seberat 117 kilogram pada dua kali kesempatan, namun semuanya gagal.
Untuk rekor Asia, jenis angkatan clean and jerk dipegang lifter China Chen Xie Xie seberat 120 kg. Dan rekor dunia milik lifter Turki Taylan Nurcam dengan angkatan 121 kg.
Sementara untuk total angkatan, cukup terpaut jauh untuk mendekati apalagi melampaui dan memecahkan rekor Asian Games, Asia dan dunia. Sebab, untuk total angkatan terbaik pada Asian Games 2018 hanya seberat 199 kg yaitu milik lifter Korea Utara Ri Song Gum. Rekor Asian Games milik lifter China Wang Mingjuan seberat 210 kg, rekor Asia dan dunia milik kompatriotnya yaitu Yang Lian masing-masing seberat 217 kg.
Menilik dari pertandingan di kelas 48 kg tersebut, tidak terciptanya rekor-rekor baru kemungkinan besar karena "raksasa' di Asia yakni China tidak diizinkan mengikuti kejuaraan internasional dalam cabang angkat besi karena adanya larangan bagi mereka.
Seharusnya, PABBSI memanfaatkan "larangan" tampil China itu untuk meningkatkan kualitas angkatan lifter Indonesia, dengan memperbaiki beberapa kelemahan serta meningkatkan yang sudah dimiliki sang lifter.
Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018