Jakarta (ANTARA News) - Penggemar Liga Utama Inggris (English Premier League/EPL) di Indonesia kini tidak lagi bisa menikmati siaran langsung laga klub-klub kesayangan mereka secara gratis setelah hak siar liga tersebut di Indonesia didapat oleh televisi berlangganan Astro yang diklaim diperoleh secara adil (fair). "Kami meminta masyarakat memahami bahwa kami adalah pemegang hak siar EPL resmi di Indonesia dan Astro adalah televisi berlangganan, jadi masyarakat yang ingin menyaksikan liga terbaik di dunia itu harus berlangganan," kata Vice President Corporate Affairs PT Direct Vision (Astro Indonesia), Halim Mahfudz, di Jakarta, Rabu. "Kami juga ingin menegaskan bahwa hak siar ini kami peroleh secara fair dalam proses penawaran yang terbuka. Ini praktek bisnis yang wajar dan normal," ujarnya. Sebelumnya, seluruh rakyat Indonesia bisa menyaksikan salah satu tayangan olahraga populer di dunia itu tanpa harus mengeluarkan satu rupiah pun karena televisi swasta nasional bergantian memegang hak siar kompetisi tersebut. Baru pada musim 2007-08 inilah hak siar EPL dipegang oleh sebuah stasiun televisi berlangganan, yang mewajibkan orang membayar biaya langganan untuk bisa menyaksikan siaran mereka. "Tapi, paket berlangganan yang kami tawarkan cukup murah. Astro lah yang membuat biaya berlangganan televisi di Indonesia menjadi lebih murah sejak kami masuk ke Indonesia pada 28 Februari 2006," ujarnya. Penggemar liga Inggris di Indonesia kini harus merogoh kocek mereka senilai Rp200.000 per bulannya untuk bisa menonton aksi para pemain EPL, Steven Gerrard, Frank Lampard, Wayne Rooney di layar televisi. Mungkin karena belum terbiasa dengan televisi berlangganan, banyak penggemar sepak bola di Indonesia kecewa, sehingga berkembanglah wacana, agar Astro mau membagi hak siar dengan televisi swasta nasional lainnya. Halim menyatakan, belum tahu apakah pembagian hak siar itu bisa dilakukan. "Pastinya, kami harus berpegang kepada kontrak yang kami buat bersama pihak yang memberi hak siar kepada kami," jelasnya. Berdiri sejak 1992, EPL berkembang menjadi tontonan yang digemari di hampir seluruh penjuru dunia dan seiring dengan itu nilai hak siar dari kompetisi tersebut meningkat berlipat-lipat. Untuk musim ini saja EPL diperkirakan mendapat 625 juta pound (sekitar Rp12,33 triliun) dari televisi asing yang membeli hak siar mereka, termasuk Astro. Menurut Halim, Astro membeli hak siar untuk Indonesia dari ESPN Star Sports (ESS) yang menjadi pemegang hak siar untuk wilayah Asia. Namun, ia mengemukakan, tidak tahu berapa yang harus mereka bayar kepada ESS. Bahkan, ia juga tidak tahu berapa lama Astro akan memegang hak siar di Indonesia. Ada kabar yang menyatakan Astro harus membayar sekitar 50 juta dolar AS (sekitar Rp494 miliar) kepada ESS untuk tiga musim ke depan, tetapi Halim tidak bisa mengonfirmasikan kebenarannya. "Kami hanya tinggal menyiarkan saja. Semua negosiasi dilakukan oleh petinggi di kantor pusat," jelasnya. Kantor pusat yang dimaksud adalah perusahaan induk Astro All Asia Networks Plc. yang berkedudukan di Malaysia. Mengingat minat masyarakat Indonesia terhadap EPL yang begitu kuat, maka Astro berharap pelanggan mereka semakin bertambah. "Jumlah pelanggan kami hingga Juli 2007 telah mencapai sekitar 80.000 pelanggan dan kami berharap pada akhir tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 200.000 pelanggan," demikian Halim. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007