Meskipun sempat kalah dari Jepang pada babak perdana penyisihan grup A, namun pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi menghadapi tim dari negara lain yang dinilai memiliki kemampuan yang sama dengan anak asuhnya.
Ia menyebutkan pertandingan perdana babak penyisihan Indonesia berhadapan langsung dengan tim Jepang yang dikenal sebagai salah satu tim voli putri terbaik dunia dan Asia, sehingga Hal tersebut menjadi pelajaran bagi timnya.
Namun dengan keterbatasan kemampuan dan pengalaman bermain dengan tim kuat itu, tidak mematahkan semangat tim untuk tampil lebih baik pada pertandingan selanjutnya. Ia mengakui pengalaman bertanding dengan tim kuat atau latihan di luar kandang selama ini minim karena terbentur Dana.
"Penampilan tim saat menghadapi Jepang, cukup maksimal. Tim bermain cukup baik meskipun lawannya sudah kelas dunia. Saya cukup puas dengan hasil pertandingan," katanya pada wartawan di Jakarta, Senin.
Ia menjelasakan untuk menghadapi Asian Games, timnya minim mendapat pengalaman bertanding dengan tim dari luar karena minimnya dana pembinaan. Bahkan untuk membina pemain baru belum bisa dilakukan karena hal yang sama.
"Meskipun terbentur dana, kami tetap maksimalkan latihan. Saya optimis menghadapi Hongkong Kita akan meraih angka memuaskan dan menang," katanya.
Sementara Fajrina Nabila Amalia kapten tim bola voli putri Indonesia, mengungkapkan cukup mendapat pelajaran dari pertandingan perdana dengan Jepang yang kelasnya jauh dari Indonesia, meskipun harus mengalami kekalahan pada tiga babak pertandingan
"Ini akan menjadi bekal untuk kami menghadapi tim dari negara lain terutama menghadapi Hong Kong Selasa (21/8), kami optimis menang. Target tim bisa lolos sampai final," katanya.
Baca juga: Tim voli putri Indonesia dikalahkan Jepang
Baca juga: Tim voli putri Kazakhstan menang setelah babak ke empat
Baca juga: Voli putri Thailand kalahkan Filipina
Baca juga: Tim bola voli putri China menang 3 set atas Vietnam
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
