Jakarta (ANTARA News) - PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) mengajukan penawaran divestasi (penjualan) 10 persen sahamnya secara bersamaan senilai total 391 juta dolar AS (sekitar Rp3,6 triliun) kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Kabupaten Sumbawa (KS). "Proses divestasi yang semula dipecah masing-masing 3 persen ditawarkan tahun 2006 dan 7 persen pada 2007, diputuskan untuk dilakukan secara paralel dan penyelesaian pengalihan saham dilakukan secara bersamaan," kata Presiden Direktur PT Newmont Pacific Nusantara--induk usaha PT NNT--, Martiono Hadianto kepada pers di Jakarta, Rabu. Penawaran divestasi tersebut merupakan bagian dari rencana divestasi 51 persen saham asing di PT NNT sebagaimana diamanatkan dalam Kontrak Karya (KK) PT NNT dengan pemerintah Indonesia. Martiono mengatakan, penawaran 10 persen saham PT NNT secara bersamaan itu telah disampaikan kepada ketiga pemda pada akhir pekan lalu. Hal itu dilakukan setelah Newmont Pacific mendapat "lampu hijau" dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) . "Saat ini tinggal menunggu jawaban dari masing-masing pemda. Diharapkan jika semuanya berjalan lancar maka proses divestasi 10 persen saham PT NNT akan tuntas akhir tahun ini," katanya. Dalam proposal divestasi tersebut, ketiga pemerintah daerah, KSB, NTB dan KS akan memperoleh alokasi saham dan masing-masing akan mendirikan sebuah perseroan terbatas (PT) yang bertujuan tunggal untuk memperoleh saham divestasi. "Rincian saham yang ditawarkan kepada ketiga pemerintah daerah serupa dengan alokasi royalti," kata Martiono. Selain menawarkan pembelian saham, pemegang saham asing PTNNT akan memberikan opsi pinjaman jangka panjang dan tanpa resiko kepada ketiga pemerintah daerah tersebut. Pinjaman yang diberikan berupa biaya keseluruhan yang diperlukan untuk membeli saham divestasi. "Pinjaman tersebut akan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga yang akan dirundingkan lebih lanjut dan pelunasannya dilakukan dengan dividen," kata Martiono. Ia menegaskan, pinjaman itu tidak memiliki jadwal pelunasan yang ditentukan karena pelunasan pinjaman akan bergantung pada kemampuan PTNNT dalam membayar dividen. Sementara untuk memberikan manfaat lebih, pemegang saham asing PTNNT juga berkomitmen untuk menyalurkan dana kepada masing-masing pemerintah daerah sebesar 333.333 dolar AS per tahun (setelah dipotong pajak) untuk setiap 1 persen saham yang dimiliki, selama tambang berproduksi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007