"Api untuk kaldron ini tidak boleh mati sedetik pun. Karena kobaran api berwarna merah menyala-nyala ini menggambarkan semangat para atlet yang akan bertanding di Asian Games..."
Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memasok bahan bakar gas bumi ke kaldron Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dan harus memastikan api tetap menyala sepanjang perhelatan pesta olahraga kedua terbesar di dunia setelah olimpiade tersebut.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam rilis di Jakarta, Minggu mengatakan, Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) telah meminta PGN mengalirkan gas untuk menyalakan api di kaldron utama dalam stadion dan kaldron lainnya di luar stadion selama pesta olahraga yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8) malam, hingga ditutup pada 2 September 2018.
"Api untuk kaldron ini tidak boleh mati sedetik pun. Karena kobaran api berwarna merah menyala-nyala ini menggambarkan semangat para atlet yang akan bertanding di Asian Games. Penting bagi kami untuk bisa mempersiapkan api kaldron sesuai dengan kriteria yang ditentukan," katanya.
Menurut Rachmat, pasokan gas bumi PGN dalam bentuk terkompresi (compressed natural gas/CNG) itu disebut Gaslink, yang disediakan anak usaha PGN, PT Gagas Energi Indonesia.
Tabung CNG berisi gas 200 bar ditempatkan dalam truk gas transport module (GTM) di dekat lokasi kaldron. Terdapat empat truk GTM ukuran 20 dan 10 kaki yang digunakan. Keempat truk pengangkut CNG itu dilengkapi dengan pressure release device, yaitu alat yang berfungsi melepaskan gas secara langsung ketika terjadi benturan atau panas berlebih.
Untuk tambahan pengamanan, Gagas juga mengoperasikan dua unit pressure reduction system (PRS) dengan kapasitas 1.000 m3/jam dan 300 m3/jam yang sudah dilengkapi dengan pressure safety valve. Alat itu berfungsi melepaskan tekanan berlebih pada PRS dan shutdown valve yang dapat ditutup secara manual ketika terjadi kebocoran.
"Gagas akan memastikan api di kaldron berwarna merah menyala dan terus hidup dengan menyiagakan tim operator selama 24 jam. Kami telah melakukan serangkaian tes untuk menjamin hal tersebut, pada pagi, siang, sore, dan malam hari dengan simulasi berbagai kondisi cuaca," kata Rachmat.
Berdasarkan tes yang telah dilakukan, total kebutuhan gas untuk menghidupkan api kaldron mencapai 40.000 m3 dengan rincian 14.000 m3 untuk kaldron di dalam stadion dan 26.000 m3 untuk kaldron di luar stadion. Penyaluran gas untuk kaldron utama kurang lebih selama dua jam saat acara pembukaan berlangsung. Sedangkan kaldron luar terus dipasok gas selama pelaksanaan Asian Games.
Baca juga: "Bright as the Sun" akhiri pembukaan Asian Games 2018
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018