Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat internasional Moody`s Investors Services (Moody`s) telah menetapkan peringkat utang jangka panjang Aaa.id berdasarkan National Scale Rating (NSR) kepada PT Bank Niaga Tbk yang merupakan penetapan peringkat pertama kali dalam Skala Pemeringkatan Nasional.
Dalam sebuah pernyataannya, Rabu, Moody`s mengatakan bahwa bank tersebut juga memiliki peringkat-peringkat global yang telah ditetapkan Moody`s, yaitu Ba3 untuk utang subordinasi dalam mata uang asing, Baa3 untuk peringkat global deposito dalam mata uang domestik, B2/Not Prime untuk deposito jangka panjang/pendek dalam mata uang asing dan D untuk kekuatan finansial bank.
Disebutkan, bahwa peringkat Ba3 untuk peringkat perusahaan/subordinasi dalam mata uang asing dan peringkat B2 untuk deposito jangka panjang dalam mata uang asing sedang dalam proses peninjauan kembali untuk kemungkinan kenaikan peringkat. Sementara, outlook untuk semua peringkat adalah stabil.
"Peringkat skala global B2/Not Prime mencerminkan default global dan ekspektasi rugi atas Bank Niaga, sedangkan peringkat Aaa.id mencerminkan kualitas kredit Bank Niaga yang belum jatuh tempo dibandingkan dengan para pesaing lokalnya," kata Beatrice Woo, VP/Senior Credit Officer Moody`s.
Peringkat Aaa.id, katanya, mempertimbangkan fundamental keuangan perusahaan yang sedang saja - walaupun menunjukkan perbaikan - dan pertumbuhannya yang kecil yaitu 2,6 persen atas pangsa pasar deposito, termasuk franchise yang terbatas terdiri dari 247 kantor cabang untuk periode Juni 2007.
Menurut dia, seperti halnya bank-bank lainnya, Bank Niaga sedang mentargetkan segmen konsumen khususnya sektor pinjaman rumah yang persaingannya sangat tinggi. Bank Niaga mengalami kemajuan bidang ini dengan pangsa pasar sebesar 9,8 persen per Mei 2007 dan merupakan penyedia pinjaman perumahan kedua terbesar di Indonesia.
"Pinjaman perumahan sebesar 72,13 persen dari total pinjaman konsumen yang dimilikinya, sehingga mencapai 23,4 persen dari potofolio pinjamannya," ujarnya.
Risiko kredit utama bagi bank, menurut pendapat Moody`s, termasuk skala yang masih terbatas - yakni kecilnya skala bank dalam suatu sistim yang terkonsolidasi dengan persaingan yang semakin ketat - dan pertumbuhan yang cepat atas potofolio pinjaman dalam beberapa tahun terakhir meskipun sekarang berangsur-angsur berkurang.
Ekspansi tersebut perlu mendapat perhatian yang besar terhadap kualitas aset, katanya.
Akhirnya peringkat tersebut ditunjang oleh harapan Moody`s bahwa Bank Niaga akan mendapatkan keuntungan dari dukungan yang tinggi dari pemegang saham utamanya, Bumiputra Commerce-Holdings Berhard Group of Malaysia (64,56 persen per Juni 2007).
Selain itu, Moody`s menilai dukungan Pemerintah Indonesia terhadap perbankan akan tinggi dalam situasi krisis sistemik Pandangan ini, katanya, didasarkan pada posisinya sebagai bank terbesar ketujuh dalam sebuah sistim yang terkonsentrasi.
Bank Niaga memiliki total aset sebesar Rp43,91 triliun per Juni 2007. Pada November 2002, Bumiputra Commerce-Holdings Berhard mengakuisisi saham Bank Niaga sebesar 51 persen sehingga kepemilikannya meningkat menjadi 64,56 persen dan sisanya dikuasai oleh publik 35,44 persen. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007