Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pebulu tangkis andalan Indonesia, Taufik Hidayat, secara mengejutkan tersingkir dari kejuaraan dunia di Kuala Lumpur, Rabu, setelah dikalahkan pemain kurang dikenal asal India, Anup Sridhar. Taufik yang Juara Olimpiade, unggulan delapan di Kuala Lumpur, tampak penuh percaya diri melanjutkan pertandingan setelah kalah pada set pertama, tapi tak mampu mengimbangi permainan pebulu tangkis jangkung India, nomor 41 dunia itu. Taufik terlihat gugup pada game pertama, tapi menunjukkan kegemilangan menjelang akhir pertandingan pasangan itu dalam mengumpulkan poin sebelum pemain India itu membukukan kemenangan 21-14, 24-26, 22-20 dalam pertandingan menegangkan. Taufik setelah itu mendapat tepukan tangan dari penonton, tapi meninggalkan lapangan tanpa berbicara kepada wartawan yang menunggu. Sridhar mengatakan meski sebelumnya tak pernah menundukkan pemain bintang Indonesia itu dan menjelang akhir pertandingan kaki kirinya kram, dia bertekad untuk menampilkan permainan terbaik dalam karirnya. "Saya tahu punya peluang, tapi Anda tidak akan pernah berpikir saya mampu mengalahkan seseorang seperti itu," kata Sridhar yang melaju ke putaran ketiga. Sridhar tak pernah memenangi turnamen tingkat tinggi dan tersingkir pada putaran pertama kejuaraan dunia tahun lalu. "Saya memenangi turnamen ini, tapi saya baru masuk 16 besar dan saya pikir itu belum prestasi besar. Mungkin jika saya memenangi pertandingan lain, tapi belum," katanya. Pada pertandingan lainnya, juara bertahan Xie Xingfang yang memimpin misi Cina dalam merebut medali emas, melangkah ke putaran kedua dengan melangkah ke putaran ketiga setelah menang atas pemain bukan unggulan Ana Moura asal Portugal. Ini merupakan penampilan juara bertahan itu di stadion Putra dan Xie jarang memeras keringat dalam melangkah ke putaran ketiga. Rekan satu timnya dan pemain nomor satu dunia Zhang Ning juga tak pernah disulitkan Jang Soo Young dalam pertandingan pembukanya dan menundukkan pemain Korea Selatan itu 21-9, 21-14. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007