Dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, PT Pos Indonesia sudah menutup fasilitas pengiriman gratis bagi masyarakat yang ingin mengirimkan bantuan barang.
Hal itu karena semula direncanakan ditutup pada 31 Agustus 2018, penutupan fasilitas pengiriman gratis ini dimajukan menjadi 16 Agustus 2018 karena sejumlah pertimbangan.
Pertama, tingginya antusiasme masyarakat untuk mengirimkan bantuan, yang hanya dalam waktu 8 hari, volume kiriman diterima telah melebihi kapasitas (tenaga dan ruang simpan) yang tersedia. Guna menghindari keterlambatan proses penyaluran, Pos Indonesia pun memajukan penutupan pengiriman gratis.
Sampai dengan 16 Agustus 2018, volume kiriman bantuan yang tiba di Kantor Pos Mataram, telah mencapai lebih dari 1.000 ton atau lebih dari 100.000 koli. Disamping itu, saat ini masih terdapat penumpukan ratusan ton dan ribuan koli di beberapa kota dan menunggu untuk diberangkatkan ke Mataram.
Membludaknya kiriman yang menggunakan fasilitas gratis ini, selain karena semangat masyarakat yang tinggi untuk saling membantu, namun juga didapati penyalahgunaan fasilitas tersebut untuk mengirim bantuan yang ditujukan kepada pribadi-pribadi maupun untuk tujuan komersial. Akhirnya, Pos Indonesia menyalurkan distribusi kiriman yang diterima melalui BPBD Provinsi NTB.
Ada pun kiriman bantuan yang sudah diterima akan diserahkan ke BPBD Provinsi NTB jika kiriman beralamat "Posko Peduli Gempa cq Kantor Pos Mataram atau Kantor Pos Selong".
Untuk kiriman yang sudah terlanjur menggunakan alamat pribadi dan disertai dengan nomor telepon, maka penerima akan dihubungi untuk mengambil kiriman dimaksud ke kantorpos dengan menunjukkan identitas diri.
Untuk kiriman yang alamatnya tidak sesuai dengan kedua ketentuan tersebut, akan diupayakan penyerahannya semaksimal mungkin disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada.
Seperti diketahui, PT Pos Indonesia menyediakan fasilitas pengiriman gratis untuk mengirimkan bantuan bagi korban bencana gempa bumi di Lombok, sebagai bentuk kepedulian perseroan dalam membantu dan memudahkan masyarakat menyalurkan kiriman bantuan.
Penyerahan bantuan yang dikirimkan melalui fasilitas pengiriman gratis ini dapat dipastikan tidak akan diklaim sebagai program bantuan PT Pos Indonesia.*
Baca juga: Bantuan korban gempa menumpuk di kantor pos
Baca juga: Sandiaga : Pengungsi gempa Lombok perlu banyak bantuan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018