Accra, Ghana (ANTARA News) - Presiden Ghana Nana Akufo-Addo menyampaikan kesedihan besar di Accra pada Sabtu sehubungan dengan berita wafatnya mantan sekretaris jenderal PBB Kofi Annan.
"Pemerintah dan rakyat Ghana, Ibu Negara Rebecca dan saya sangat sedih oleh berita mengenai wafatnya, di Bern, Swiss, salah seorang rekan terbesar kami, Kofi Annan," demikian isi pernyataan yang ditandatangani oleh presiden tersebut.
Akufo-Addo memuji Annan sebagai seorang diplomat internasional "yang sempurna" yang sangat dihormati karena pekerjaannya.
"Ia mengangkat negara kami dengan sangat tinggi melalui posisinya dan melalui perbuatannya yang sangat terhormat di kancah global," tambah presiden itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Baca juga: Mantan Sekjen PBB dan penerima Nobel Perdamaian Kofi Annan wafat
Akufo-Addo menggambarkan Annan sebagai orang yang sangat percaya pada kemampuan Ghana untuk mengukir jalurnya di jalan kemajuan dan kemakmuran.
"Tak diragukan, ia luar biasa dalam berbagai perbuatan selama hidupnya, dan meninggalkan jejaknya berupa kenangan yang paling menyenangkan. Namanya akan selalu dikenang," katanya.
"Saya, atas nama seluruh rakyat Ghana, menyampaikan setulus hati belasungkawa terdalam kepada janda, yang paling dicintanya, Nane Maria, dan anak-anak tercintanya," kata presiden tersebut.
Presiden Ghana itu juga menginstruksikan pengibaran bendera nasional setengah tiang di seluruh negeri tersebut dan di semua misi diplomatiknya di seluruh dunia, selama satu pekan mulai Senin untuk menghormati mantan negarawan internasional tersebut.
Satu pernyataan dari Kofi Annan Foundation mengatakan mantan pemimpin PBB itu wafat pada Sabtu pagi di Swiss setelah ia menderita sakit singkat.
Baca juga: Diplomat: Kofi Annan mereformasi Pasukan Perdamaian PBB
Editor: Chaidar Abdullah
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018