Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Fahad Al-Sabah mengatakan penyelenggaraan Asian Games ke-18 di Indonesia telah mencetak sejarah karena telah menyatukan dua negara di Semenanjung Korea.

“Kita mencetak sejarah hari ini, karena Korea Selatan dan Korea Utara bergabung dalam satu tim untuk berkompetisi di Asian Games 2018,” kata Al-Sahab dalam sambutannya di acara pembukaan AG ke-18 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu.

Dalam acara pembukaan, atlet Korea Selatan dan Korea Utara berjalan di bawah satu bendera “Korea”.

Puluhan perwakilan atlet dua negara itu tampak mengenakan atasan berwarna putih dan bawahan biru terang, kombinasi warna yang ditemukan di Bendera Unifikasi Korea.

Dalam acara pembukaan Asian Games 2018, bendera unifikasi Korea tampak berkibar diiringi langkah para atlet dua negara yang berjalan masuk sembari membentangkan tangan ke atas.

Seiring dengan masuknya kontingen “Korea” ke Stadion Utama GBK, Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yeon dan Wakil Perdana Menteri Korea Utara Ri Ryong-nam tampak berdiri bergandengan tangan, seraya melambai ke para atlet.

Tim gabungan antara Korea Selatan dan Korea Utara dalam Asian Games 2018 diyakini sebagai bukti komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang olahraga, khususnya setelah pimpinan dua negara mengadakan pertemuan Mei lalu.

Untuk Asian Games, kontingen gabungan Korea hanya mengikuti tiga cabang olahraga, yaitu kano, dayung, dan basket.

Sebelum Asian Games 2018, dua negara itu juga sempat tampil dalam satu kontingen pada Olimpiade Musim Dingin 2018 pada Februari di PyeongChang, Korea Selatan.

Baca juga: Presiden OCA: Asian Games ke-18 torehkan sejarah Asia
Baca juga: Pesta olahraga terbesar kedua sejagat itu resmi dimulai
Baca juga: Presiden OCA: SUGBK warisan Asian Games 1962
Baca juga: INASGOC: Bangsa Asia lebih cinta damai-harmoni

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018