Jakarta (ANTARA News) - Delapan orang atlet legendaris Indonesia mendapat kehormatan sebagai pembawa bendera Dewan Olimpiade Asia (OCA) dalam rangkaian pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu malam.

Kedelapan atlet legendaris tersebut adalah Lely Sampurno, Suharyado, Sri Indriani, Chandra Wijaya, Lilis Handayani, Markis Kido, Kusumawardhani dan Christian Hadinata.

Mereka membawa bendera OCA selepas Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan bahwa Asian Games 2018 resmi dimulai.

Lely Sampurno yang menjadi pembawa bendera paling depan di sebelah kanan adalah peraih medali perak menembak dalam Asian Games 1962 di Jakarta.

Di belakang Lely terdapat Suharyadi, peraih emas tenis Asian Games 1990 di Beijing, China.

Selanjutnya Sri Indriani, peraih medali perunggu angkat besi Olimpiade 2000 di Sydney, Australia.

Baca juga: "Zamrud Khatulistiwa" hingga medley lagu-lagu daerah di Asian Games 2018

Baca juga: INASGOC: Bangsa Asia lebih cinta damai-harmoni

Pebulutangkis Chandra Wijaya, yang menyabet medali emas bulu tangkis Olimpiade 2000 Sydeny melengkapi barisan pembawa bendera sebelah kanan.

Di sebelah kiri, di baris terdepan terdapat atlet panahan legendaris Lilis Handayani yang merupakan peraih perak Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan.

Mengikuti Lilis adalah pebulu tangkis yang meraih medali emas Olimpiade 2008 di Beijing, China, Markis Kido.

Di tempat ketiga sebelah kiri adalah Kusumawardhani, rekan Lilis kala memenangi perak panahan Olimpiade 1988.

Christian Hadinata, pebulu tangkis peraih emas Asian Games 1978 di Bangkok, Thailand, melengkapi delapan atlet legendaris pembawa bendera OCA.


Janji atlet-wasit

Rangkaian pembukaan Asian Games 2018 kemudian dilanjutkan dengan pembacaan janji atlet dan janji wasit.

Untuk janji atlet dibacakan oleh pebasket nasional Indonesia, Arki Dikania Wisnu, sedangkan wasit bulu tangkis Wahyana mewakili kalangan wasit sebagai pembaca janji wasit.

Baca juga: Saksikan pembukaan Asian Games, Joni pemanjat tiang bendera di antara pembesar negara

Baca juga: Mengheningkan cipta untuk Lombok di upacara pembukaan Asian Games 2018

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018