Los Angeles (ANTARA News) - Para pejabat senior pariwisata AS prihatin bahwa ketegangan perdagangan global yang disulut oleh Amerika Serikat dapat secara negatif mempengaruhi jumlah wisatawan ke negeri itu.
Padahal, kata mereka, jumlah wisatawan tersebut hampir lima kali lebih besar daripada ukuran industri baja Amerika, yang menjadi inti pertikaian perdagangan itu.
Menurut laporan azcentral.com, jejaring berita terkenal di Negara Bagian Arizona, Presiden dan CEP US Travel Association Roger Doe menyampaikan keprihatinannya selama kunjungan ke Phoenix.
Doa mengatakan ketegangan perdagangan dapat mengecilkan hati wisatawan internasional atau merusak nilai mata uang mereka, yang akan membuat perjalanan ke Amerika Serikat tak bisa mereka biayai, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang. Data perhimpunan tersebut memperlihatkan kunjungan oleh pelancong internasional turun sebesar enam persen selama dua tahun belakangan ini.
Kemerosotan itu terjadi akibat beberapa faktor --termasuk dolar AS yang kuat, kelemahan ekonomi di Amerika Latin dan penyebaran perusahaan penerbangan murah Eropa yang telah mendorong perjalanan di dalam wilayah Eropa, kata Dow. Ia menambahkan retorita oleh Gedung Putih, yang mungkin membuat sebagian pelancong internasional merasa tak disambut, juga dapat merenggut korban.
"Apa yang kita sebut perjalanan memang merupakan masalah rentan," kata Dow. "Penurunan dalam pariwisata dapat memiliki dampak lebih besar daripada gabungan tarif baja dan alumunium."
Dow mengatakan ia terutama prihatin mengenai kemungkinan pengurangan jumlah kunjungan oleh wisatawan China, mengingat pernyataan Pemerintah Trump bahwa China adalah sumber ketidak-seimbangan perdagangan.
Menurut Dow, wisatawan internasional pada umumnya menghabiskan sebanyak 4.400 dolar AS per perjalanan saat mengunjungi Amerika Serikat, dan wisatawan China menghabiskan hampir 7.000 dolar AS per perjalanan. Sementara itu, jumlah wisatawan dari China telah naik secara mencolok, dari 250.000 atau lebih satu dasawarsa lalu jadi sebanyak delapan juta tahun lalu.
Debbie Johnson, Direktur Arizona Office of Tourism, mengatakan lembaganya terus mengulurkan tangan kepada calon wisatawan China dengan memposting gambar dan konten lain mengenai Grand Canyon State di jejaring media sosial.
Jumlah wisatawan China ke Arizona naik 286 persen dari 2010 sampai 2017, kata Johnson.
Pewarta: antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018