Jakarta (ANTARA News) - Perjalanan trio pencabut nyawa di "Along With the Gods: The Last 49 Days" yang mengantarkan serta membela "kliennya", seorang pemadam kebakaran bernama Jahong (Cha Tae-hyun), melewati tujuh pengadilan sebelum reinkarnasi dilanjutkan di sekuel "Along With the Gods 2.
Di film pertama, Gangrim (Ha Jung-woo), Haewonmak (Ju Ji-hoon) dan Deokchoon (Kim Hyang-gi) ini tak cuma berhubungan dengan Ja-hong, tetapi juga adiknya, Kim Suhong (Kim Dong-wook) yang jadi roh pendendam karena mati dibunuh.
Pada sekuelnya, Kim Suhong adalah klien berikutnya dari trio penuh dinamika tersebut. Tidak seperti kakaknya, Suhong lebih menjengkelkan, cenderung lebih cuek, bahkan tidak berminat sama sekali untuk reinkarnasi.
Dibandingkan Suhong, para malaikat lebih bersemangat untuk membuat pria itu bisa selamat dari semua hukuman di tujuh pengadilan.
Mereka bisa mendapat kehidupan baru bila berhasil mengantar 49 orang mencapai reinkarnasi, dan Suhong adalah orang terakhir yang dibutuhkan.
Tapi perjalanan tak berlangsung mulus, ada syarat yang juga harus dipenuhi trio itu, yaitu mencabut nyawa seorang kakek yang dilindungi Dewa Rumah Tangga (Ma Dong-seok) di rumahnya.
Masa hidup si kakek sebenarnya sudah lama berakhir, tapi sang Dewa selalu mengusir para pencabut nyawa yang berusaha menyelesaikan tugasnya.
Kisah masa lalu
Sutradara Kim Yonghwa di film pertama mengajak penonton untuk mengikuti persidangan demi persidangan, sekuelnya lebih fokus pada kisah masa lalu Gang-rim yang sedikit demi sedikit juga menguak benang merah yang menghubungkannya dengan Haewonmak dan Deokchoon.
Alur cerita terbagi jadi dunia manusia, di mana Haewonmak dan Deokchoon mencari cara untuk mengalahkan sang Dewa dan mencabut nyawa kakek tua, juga dunia setelah kematian, perjalanan Gangrim membawa Suhong melewati neraka-neraka.
Suhong penasaran dengan masa lalu malaikat dengan air muka kaku itu, memaksanya bercerita mengenai kehidupannya seribu tahun silam ketika masih jadi manusia.
Sementara cerita masa lampau Haewonmak dan Deokchoon diungkapkan oleh Dewa Rumah Tangga yang pernah bersinggungan dengan mereka pada kehidupan sebelumnya.
Perlahan tapi pasti, lapisan masa lalu mereka terkuak, menambah dinamika hubungan mereka yang selama ini cenderung adem ayem karena ketidaktahuan.
Tak cuma adegan-adegan yang menyayat hati, film yang diadaptasi dari komik ini juga masih dibumbui dengan unsur komedi.
Tingkah songong Haewonmak yang selalu tampil sok sampai Dewa Rumah Tangga yang kuat melawan makhluk tak kasat mata, tapi lemah di hadapan para manusia karena ia memang tak boleh melukai mereka.
Tawa juga terdengar ketika ada obrolan absurd antara dewa dan malaikat mengenai hal-hal duniawi, seperti investasi hingga Steve Jobs.
Jangan buru-buru pergi dari bioskop setelah kisahnya berakhir untuk mengetahui kejutan lain, juga adegan tambahan yang menyiratkan perjalanan trio ini sepertinya masih terus berlanjut.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018