Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengaku tidak tahu menahu mengenai bukti baru (novum) dalam pengusutan pembunuhan aktifis HAM (Hak Asasi Manusia) Munir yang menyebut dugaan keterlibatan badan inteligen itu. "Aku mana tahu. Itu kan kejadian dulu, bukan aku yang menjabat (sebagai Kepala BIN.red)," katanya menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara penganugerahan Tanda Kehormatan RI di Istana Negara Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, soal bukti-bukti baru yang ditemukan terkait kasus Munir itu sebaiknya ditanyakan kepada pihak Kapolri atau Jaksa Agung. Ketika ditanya mengenai Raden Muhammad Patma Anwar alias Ucok yang mengaku pernah menjadi anggota BIN, Syamsir Siregar menegaskan bahwa pihaknya tidak tahu soal itu. "Kalau perlu orang itu ditangkap, sudah mengaku-ngaku sebagai anggota BIN. Siapa itu, kita tidak tahu," katanya. Menyangkut pemeriksaan yang dilakukan terhadap anggota BIN, Syamsir mengatakan bahwa itu adalah urusan pihak kepolisian. "Kan sudah diperiksa polisi semuanya. Kita tunggu, itu sudah urusan polisi," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007