Lebak (ANTARA News) - Usaha kerajinan batik Lebak Chanting Pradana yang dirintis tahun 2016 dengan pinjaman modal dari PT Taspen kini berkembang dan menyerap 40 tenaga kerja.
"Kami awalnya mendapat bantuan modal dari PT Taspen sebesar Rp40 juta melalui kemitraan itu," kata Umsaroh, perajin Batik Lebak Chanting Pradana di Lebak, Jumat.
Permintaan akan batik Lebak saat ini cenderung meningkat setelah perusahaaan itu mengikuti berbagai kegiatan promosi yang diselenggarakan pemerintah daerah, Provinsi Banten dan BUMN.
Promosi batik Lebak juga sudah ke berbagai daerah di Tanah Air dan luar negeri. Jumlah produksi batik Lebak berkisar antara 600 sampai 800 potong per bulan karena tingginya permintaan pasar.
Saat ini, produksi batik Lebak juga memenuhi permintaan Toko Butik di wilayah Provinsi Banten. Berkembangnya kerajinan batik Lebak itu berkat bantuan modal yang digulirkan PT Taspen.
Selain itu juga bantuan dari pemerintah daerah dengan menyalurkan peralatan produksi, pelatihan dan pemasaran.
Umsaroh mendirikan kerajinan batik Lebak itu untuk memberdayakan masyarakat setempat karena banyak pengangguran.
Selain itu, ia terpanggil untuk membantu pemerintah dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan juga mencegah urbanisasi ke luar daerah.
Namun, usaha yang dirintisnya berkembang dan kini menyerap tenaga kerja sebanyak 40 orang dengan penghasilan rata-rata Rp800 ribu per pekan.
"Kami merasa senang dan bahagia bisa membantu orang lain dan bisa bekerja dan menghasilkan pendapatan ekonomi," katanya.
Maman, seorang warga Bojongleles Kabupaten Lebak mengatakan, sangat terbantu bisa bekerja memproduksi batik Lebak Chanting Pradana.
Saat ini, dirinya bisa menghasilkan pendapatan ekonomi sekitar Rp3,5 juta per bulan.
"Kami senang dengan pendapatan sebesar itu bisa mencukupi kebutuhan keluarga juga pendidikan anak," katanya.
Baca juga: Menperin: tambah koleksi batik daerah saat "travelling"
Pewarta: Mansyur
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018