Meski tak pernah bisa merebut keunggulan sepanjang laga, Hong Kong sempat menyamakan kedudukan menjadi 64-64 di awal kuarter keempat, namun sejak itu mereka tak mampu lagi mendekati Mongolia yang akhirnya meraih kemenangan.
"Ketika time-out saya minta mereka untuk lebih menekan dalam bertahan serta secepat mungkin mengisi pertahanan selepas menyerang," kata Koon ditemui selepas pertandingan di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat.
"Namun mereka tidak bisa melakukannya. Mungkin masalah kebugaran, di sisi lain ada faktor kalah mental juga di akhir-akhir itu," ujarnya menambahkan.
Koon patut menyebut masalah kebugaran para pemainnya sebagai salah satu alasan kekalahan, mengingat mereka baru dua hari yang lalu bertemu Jepang di laga pertama dan menelan kekalahan telak 44-121.
Baca juga: Adu jitu tripoin, Mongolia atasi Hong Kong 83-79
Terkait peluangnya untuk melaju ke babak gugur, Koon cukup realistis namun bertekad memberikan yang terbaik, terutama dengan memperbaiki sektor pertahanan mereka.
"Saya harap bisa menang di laga berikutnya melawan Thailand, tapi saya menganggap Thailand lebih kuat dari Mongolia sebetulnya," ujarnya.
"Kami harus memperbaiki pertahanan, secara keseluruhan kami ingin melakukan yang terbaik nanti," pungkas Koon.
Hong Kong masih memiliki dua laga lagi untuk dijalani, yakni menghadapi Thailand pada Minggu (19/8) serta tim kuat China empat hari berselang.
Di atas kertas, peluang mereka sangat sulit mengingat jika pun mereka bisa mengalahkan Thailand, Hong Kong akan dihadang China sukses menghantam Jepang, tim yang sukses mengalahkan mereka.
Baca juga: Bayar kekalahan laga pertama, basket putri Kazakhstan bekuk India 79-61
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018