Jakarta (ANTARA News) - Harga saham-saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Rabu, kembali mengalami koreksi, akibat masih berlanjutnya tekanan di bursa Wall Street dan regional menyusul meluasnya dampak krisis `sub-prime mortgage` di dunia. "Dampak krisis `sub-prime` telah merambah hingga ke Australia, ditambah di AS sendiri sekitar 16 bank, sehingga tekanan terhadap pasar saham terus berlanjut," kata Analis Riset PT Reliance Sekuritas, Muhammad Karim, di Jakarta. Kondisi ini telah membuat 182 dari 396 efek yang tercatat di BEJ mengalami penurunan di awal perdagangan, sementara yang naik hanya lima saham, sembilan tidak bergerak harganya dan 197 saham tidak diperdagangkan. Banyaknya saham yang mengalami koreksi ini telah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 89,112 poin atau 4,11 persen menjadi 2.079,526 pada satu jam pertama perdagangan. Sedangakan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan juga mengalami koreksi 19,311 poin atau 4,28 persen ke posisi 432,133. Menurut dia, situasi bursa global masih menjadi acuan pelaku saham dalam melakukan transaksi saham, sehingga indeks mengalami koreksi searah dengan bursa AS dan regional. Anjloknya bursa Wall Street dengan Indeks Dow Jones Industrial Average yang kehilangan 207,61 poin atau turun 1,57 persen menjadi 13.028,92 tadi malam diikuti oleh sebagian besar bursa regional. Kondisi bursa AS ini telah membuat Bursa Efek Tokyo (TSE) dengan indeks Nikkei-225 juga mengalami kemerosotan 267,22 poin menjadi 16.577,39 pada istirahat makan siang dan Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng terkoreksi 500,15 poin menjadi 21.507,16 di awal perdagangan. Kondisi inilah yang menjadi penekan indeks di awal perdagangan Rabu ini telah membuat hampir semua saham yang ditransaksikan mengalami penurunan. Penurunan indeks dipimpin anjloknya saham-saham unggulan, seperti Telkom (TLKM), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank BNI (BBNI), Antam (ANTM), Astra Internasional (ASII) dan Bank Mandiri (BMRI). Saham TLKM di awal perdagangan jatuh Rp350 menjadi Rp10.500, PGAS tertekan Rp300 ke posisi Rp9.950, BBNI terus melorot Rp75 ke level Rp1.810, ANTM merosot Rp175 ke harga Rp2.250, ASII terjun Rp650 ke Rp16.350 dan BMRI turun Rp125 menjadi Rp3.025. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007