Jenewa (ANTARANews) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat mengaku sulit mengenali semua yang terkena virus Ebola di wilayah Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, akibat gejolak keamanan.
Lebih dari 500 orang mendapatkan vaksinasi virus Ebola di wilayah itu. Secara keseluruhan, wabah terbaru tersebut menjangkiti 78 orang, dengan 44 di antara mereka meninggal.
Pemerintah setempat juga mencatat sekitar 1.500 orang telah bersinggungan dengan penderita Ebola.
"Kami tidak bisa memastikan apakah semua orang dalam rantai penularan sudah terlacak. Kami memperkirakan lebih banyak penderita baru bermunculan akibat infeksi awal, yang kemudian berkembang," kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, di Jenewa kepada wartawan.
Kongo adalah negara yang sudah 10 kali mengalami wabah Ebola sejak virus tersebut pertama kali ditemukan pada 1970an. Pada awal tahun ini, wabah Ebola juga sempat menyebar di wilayah barat Kongo dan baru berhasil dikendalikan pada Juli.
Editor:GM Nur Lintang Muhammad/Boyke S.
Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018