Kuarter pertama berlangsung ketat di mana kedua tim saling mencari celah untuk bisa menembus pertahanan lawan.
Tim putri Indonesia lah yang memecah kebuntuan lewat tembakan pemain bertahan Glindra Patricia Legawa di dua menit menjelang akhir kuarter pertama yang disambut sorak sorai para penonton tuan rumah.
Namun, Hong Kong justru membalas ketertinggalan mereka di akhir kuarter pertama lewat satu gol dari pemain belakang mereka Sze Ting Chan dan dua gol dari center forward Lee Sze Mak.
Di kuarter kedua, Sze Ting Chan tampil gemilang dengan dua gol tambahan buat Hong Kong, sementara Indonesia hanya mampu menambah satu gol lewat tembakan Nyoman Ayu Savitri Arsana.
Anak asuh pelatih Zoran Kontic harus memutar otak di kuarter ketiga untuk mengejar ketertinggalan dua gol dari tim Hong Kong.
Ayudya Suidarwanty Pratiwi di depan gawang bersama lini belakang Indonesia bekerja keras menahan gempuran tim Hong Kong yang dimotori oleh Lee Sze Mak sebegai penyerang depan.
Indonesia dan Hong Kong hanya mampu menambah masing-masing satu gol di kuarter ketiga.
Skor 3-6 untuk keunggulan sementara tim Hong Kong.
Kuarter keempat menjadi kesempatan terakhir bagi Ariel Dyah Cininta Siwabessy dkk untuk paling tidak mengamankan poin, seperti yang ditargetkan sang pelatih.
Siti Balkis dan Ariel Dyah membuat kejutan dengan dua gol di awal kuarter keempat yang membuat tim Hong Kong cemas.
Tim putri Indonesia pun tampil semakin menyerang dengan dukungan para suporter.
Hong Kong mampu membuat dua gol lagi lewat Chan dan Mak, dan Indonesia mendapat dua gol tambahan lagi dari Glindra Patricia dan Ariel Dyah.
Di menit-menit akhir kuarter keempat, Indonesia yang tertinggal satu poin dari Hong Kong berusaha mati-matian untuk mengejar angka.
Di dua menit terakhir, Nyoman Ayu Safitri mampu menyamakan kedudukan menjadi 8-8 lewat serangan balik cepat.
Sang Kapten Ariel Dyah membuat pecah stadion Akuatik GBK dengan satu gol di menit terakhir untuk kemenangan Indonesia 9-8.
Baca juga: Polo air putri Indonesia optimistis hadapi Hong Kong
Baca juga: Indonesia dapat pelajaran berharga menghadapi Jepang
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018