Baghdad (ANTARA News) - Gerilyawan membunuh lima prajurit Amerika di Irak, tiga di antaranya dalam satu ledakan, kata militer AS dalam sebuah pernyataan, Selasa, sementara sebuah jembatan di sebelah utara Baghdad dibom, menewaskan sedikitnya delapan orang. Tiga prajurit Satuan Tugas Kilat tewas dan satu lagi cedera ketika gerilyawan meledakkan sebuah bom di dekat kendaraan mereka Senin di provinsi bergolak Nineveh, Irak utara, kata militer. Mereka tidak menyebutkan lokasi pasti dari serangan itu namun mengatakan, ledakan itu terjadi ketika prajurit-prajurit tersebut sedang melakukan operasi keamanan. Seorang prajurit tewas dan tiga lain cedera selama operasi pertempuran di Baghdad barat, Selasa, kata militer dalam sebuah pernyataan terpisah. Seorang prajurit lain juga tewas di daerah yang sama di Baghdad, Senin, kata militer. Dengan kematian-kematian terakhir itu, jumlah prajurit Amerika yang tewas di Irak sejak invasi Maret 2003 menjadi 3.689, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas angka-angka yang dikeluarkan Pentagon. Sedikitnya 34 prajurit AS tewas pada Agustus saja. Jembatan dibom Sementara itu, seorang penyerang bom bunuh diri hari Selasa meledakkan truk yang berisikan bom di sebuah jembatan sebelah utara Baghdad, menewaskan sedikitnya delapan orang, kata beberapa pejabat keamanan. Ledakan itu menghancurkan sebagian struktur beton jembatan tersebut dan membuat tiga mobil sipil tercebur ke dalam sungai di bawahnya, kata mereka. Jembatan di atas Sungai Thra Dijla itu merupakan penghubung utama antara Baghdad dan kota Taji, sekitar 40 kilometer ke arah utara di provinsi Salaheddin. "Tim penyelamat sedang mencari korban yang selamat dari mobil-mobil yang tercebur setelah serangan itu," kata seorang pejabat keamanan. Gerilyawan secara rutin menyerang prasarana Irak, khususnya jembatan, dalam upaya memutuskan jalur darat vital antara Baghdad dan berbagai kota di negara tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2007