Hanoi, (ANTARANews) - Vietnam menyiagakan ribuan tentara, menyiapkan rencana pengungsian dan memerintahkan kapal tetap tinggal di pelabuhan pada Kamis, saat wilayah utara --yang rawan banjir-- menghadapi badai tropis, yang diperkirakan terjadi pada Jumat.

Badai tropis Bebinca, dengan kecepatan angin hingga 100 kilometer per jam, diperkirakan mencurahkan hingga 450 milimeter hujan di provinsi Thanh Hoa dan Hoa Binh, sehingga mengancam banjir dan longsor.

Ibu Kota Vietnam, Hanoi, yang terletak di utara kedua provinsi itu, diperkirakan menerima hingga 300 milimeter hujan, kata Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Negara.

"Daerah pegunungan di Vietnam Utara dan Utara-Tengah menghadapi ancaman tinggi longsor dan banjir bandang, sementara provinsi dataran rendah menghadapi banjir besar," kata pernyataan lembaga itu.

Negara Asia Tenggara itu rentan terhadap badai yang merusak dan banjir karena garis pantainya panjang. Bencana alam -sebagian besar banjir dan tanah longsor yang dipicu badai- membunuh 389 orang di Vietnam pada tahun lalu.

Lebih dari 528.000 orang, termasuk 54.732 tentara, bersiaga untuk mengatasi badai itu, kata badan pencarian dan penyelamatan pada Kamis.

Pemerintah pusat memerintahkan provinsi utara melarang kapal melaut dan menyiapkan rencana pengungsian untuk yang tinggal di daerah rendah.

"Badai berkembang dengan cara rumit dan mungkin bertambah kuat sebelum mendarat pada Jumat pagi," kata pernyataan Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Nguyen Xuan Cuong.

Bebinca diperkirakan melemah menjadi badai tropis bertekanan rendah saat bergerak lebih jauh ke pedalaman pada Jumat sore, dengan kecepatan angin berkelanjutan 50 kilometer per jam, kata badan meteorologi.

Bencana alam, sebagian besar banjir dan longsor, menewaskan 88 orang dan membuat 24 orang hilang di Vietnam dalam tujuh bulan pertama pada tahun ini, kata Dinas Penanganan Bencana Vietnam.

Editor: Boyke S./Tia Mutiasari

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018