Bandung (ANTARA News) - Korban peluru nyasar, Rahmat Nugraha (45) yang tewas pada Senin malam sekitar pukul 23.30 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sempat menelepon istrinya Eha Solihat (40) mengabarkan adanya luka berdarah di punggung dan nyeri dada saat ban sepeda motornya meletus di kawasan Kiaracondong Bandung. Eha menuturkan kepada wartawan seusai penguburan Rahmat di Bojongsoang Kabupaten Bandung, Selasa, suaminya yang merupakan staf personalia Griya Toserba cabang Pasteur menelepon sekitar pukul 22.00 seusai pulang kerja dan mengatakan ban motornya meletus dua kali di depan Asrama Polwan Polda Jabar. "Ia mengatakan bannya meletus tetapi punggungnya berdarah bahkan sakitnya terasa hingga ke dada sehingga warga sekitar akan membawanya ke Rumah Sakit Al Islam," ujar Eha. Setelah menerima telepon tersebut, Eha langsung menghubungi kakak dan adik iparnya, Haji Kandi dan Karno untuk mengabarkan hal tersebut serta meminta dijemput untuk langsung menuju ke RS Al Islam. Sekitar pukul 23.00, Eha dan saudara iparnya langsung menuju RS Al Islam dan sempat menelepon ke rumah sakit untuk menanyakan kondisi korban tetapi pihak rumah sakit menyatakan korban telah dirujuk ke RS PINDAD. Menurut Haji Kandi, setelah keluarganya menuju RS PINDAD ternyata korban telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin tanpa memberitahukan kondisi terakhirnya. "Akhirnya kami menuju ke RS Hasan Sadikin dan telah menemukan Rahmat meninggal dunia dengan luka akibat adanya peluru di punggungnya yang menembus ulu hati," ujarnya. Kandi menuturkan ia melihat secara langsung pengangkatan proyektil dari ulu hati adiknya tersebut. "Sepertinya itu adalah peluru tajam yang bukan berasal dari senapan laras panjang tetapi berasal dari pistol," katanya. Ketika ditanyakan tentang adanya salah penembakan atau peluru nyasar yang dilakukan oleh pihak kepolisian kepada korban, Kandi mengatakan tidak mengetahui dengan pasti hal tersebut. "Memang ada pihak kepolisian dari Polresta Bandung Timur dan Polsek Margacinta yang meminta keterangan terkait kematian korban dan tidak ada permintaan maaf dari mereka," katanya. Karena itu pihak keluarga belum mengetahui dengan pasti asal peluru yang bersarang di tubuh Rahmat yang memiliki dua anak yaitu M Rizky Priyatna (13) dan Diaz Syifa Novianti (11). Korban disemayamkan di rumah duka Komplek Griya Bumi Asri II C 2/7 RT 02 RW 09 Kecamatan Bojongsoang Ciganitri Kabupaten Bandung dan telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) GBA Ciganitri.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007