"Pelajaran yang bisa diambil hari ini adalah pengalaman bagi tim," kata pelatih timnas polo air putri Indonesia Zoran Kontic usai pertandingan.
Pada pertandingan perdananya di Asian Games, tim polo air putri Indonesia langsung bertemu dengan Jepang, yang merupakan salah satu kekuatan besar di polo air.
"Suatu kesempatan yang bagus dan saya senang mereka bisa bermain melawan salah satu tim terkuat. Kami telah mencoba yang terbaik," kata Kontic.
Berbekal minimnya pengalaman, kapten tim Ariel Dyah Cininta Siwabessy dkk. tak pantang mundur meladeni bola-bola maut dan serangan balik cepat tim Jepang.
Kiper Ayudya Suidarwanty Pratiwi pun menjadi bulan-bulanan pada pertandingan siang itu.
Pratiwi melakukan beberapa penyelamatan yang gemilang yang membuat riuh penonton Stadion Akuatik Gelora Bung Karno siang itu.
Namun demikian, gempuran tim Jepang yang dimotori Kotori Suzuki, membuat kewalahan timnas putri Indonesia.
Prawiti pun tak menyangka bisa menahan gempuran bola-bola tim Jepang.
"Bayangannya beda. Saya kira hasilnya akan 20-berapa. Tapi saya salut sama teman-teman saya, mereka bisa bantu saya di defense jadi centernya saja tak banyak berkutik jadi saya merasa mereka sangat luar biasa kerja kerasnya," kata Pratiwi.
Pelatih pun berharap tim asuhannya bisa bermain lebih baik dengan taktik yang lebih baik pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Setelah Jepang, timnas polo air putri Indonesia akan berhadapan dengan Hong Kong pada Jumat.
Baca juga: Tim polo air putri Indonesia dikalahkan Jepang
Baca juga: China dan Jepang tunjukkan kelas pada cabang polor air putri
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018