Bandung (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Pejuang Demokrasi (FMPD) melakukan aksi jalan mundur dari Mapolrestabes Bandung ke Gedung Sate, Kamis, menolak aksi deklarasi #gantipresiden2019.
"Jadi jalan mundur dilakukan sebagai simbol kemunduran demokrasi di Indonesia yang diindikasikan dengan merebaknya konflik horisontal akibat gerakan #gantipresiden2019," kata Koordinator Aksi FMPD Dohir disela-sela aksinya.
Selain itu, mereka juga memprotes keras aksi pemukulan terhadap aktivis mahasiswa di Makasar, Sulawesi Selatan, pada saat menyampaikan aspirasi serupa.
Oleh karena itu, mereka mendesak aparat menolak izin deklarasi #gantipresiden2019 karena sarat akan pesan provokatif yang menciptakan konflik horizontal di tengah masyarakat.
"Dengan tegas kami mengecam tindakan pemukulan yang dilakukan kelompok deklarasi #gantipersiden2019 di Makassar terhadap aktivis PMII," ujar Dohir.
Dia menilai gerakan #gantipresiden2019 telah ditunggangi oknum eks ormas tertentu yang sudah secara resmi dibubarkan pemerintah karena mengancam kedaulatan negara.
"Sehingga kami mendesak aparat negara untuk memerangi gerakan yang ditunggangi HTI dalam gerakan deklarasi #gantipresiden2019," ujarnya.
Ia menambahkan FMPD menilai deklarasi ganti presiden itu hanya merontokkan nilai-nilai demokrasi, pembodohan dan provokasi.
"Harus digarisbawahi bahwa jangan bodohi masyarakat. Jangan bodohi masyarakat dengan kepentingan politik tertentu," kata dia.
Baca juga: Gerakan ganti presiden minta maaf atas insiden CFD
Baca juga: Gerakan ganti presiden diikuti ratusan orang dan klaim diri konstitusional
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018