Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Palestina menjadi prioritas utama selama Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.
"Diplomasi Indonesia juga terus bekerja untuk Palestina," kata Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-73 Kemerdekaan RI pada Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Kamis.
Menurut Presiden, Indonesia terus berada di garis depan bersama dengan perjuangan bangsa Palestina untuk mencapai kemerdekaan dan hak-haknya.
"Tidak kalah penting, diplomasi Indonesia juga terus bergerak untuk melindungi Warga Negara Indonesia di luar negeri, termasuk melalui mekanisme Safe Travel dan Smart Embassy," katanya.
Pada 8 Juni 2018, dunia memercayai Indonesia dan memilih Indonesia menjadi anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Kepercayaan dunia itu harus ditunaikan sebaik-baiknya.
Dunia juga sangat menghargai rekam jejak diplomasi Indonesia, terutama diplomasi perdamaian dan diplomasi kemanusiaan Indonesia yang sangat menonjol. Indonesia terus menjadi jembatan dari berbagai perbedaan.
Indonesia telah menjadi tuan rumah pertemuan Trilateral Ulama Indonesia-Afghanistan-Pakistan sebagai sumbangsih Indonesia untuk menciptakan perdamaian di Afghanistan.
Indonesia juga menjadi tuan rumah dari Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia yang membahas Wasathiyyah Islam sebagai poros utama Islam dunia dan, untuk pertama kalinya.
"Kita juga menyelenggarakan Indonesia-Afrika Forum. Saat ini, Indonesia telah mengekspor alutsista ke Afrika dan BUMN kita telah mulai melakukan kerja sama pembangunan infrastruktur di Afrika.
Pada bulan Juni 2018, sebuah capaian penting dalam pembangunan reputasi bangsa Indonesia di mata dunia juga ditorehkan. Komisi Eropa telah mencabut larangan terbang bagi semua maskapai penerbangan di Indonesia.
Di tengah situasi dunia yang semakin tidak menentu, Indonesia turut memberikan pemikiran mengenai pentingnya peningkatan kerja sama Indo-Pasifik.
Konsep Indonesia mengutamakan sentralitas ASEAN, mengutamakan kerja sama dan dialog, serta penghormatan terhadap hukum internasional.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018