IPO ini akan mendukung strategi perusahaan meningkatkan armada di Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan jasa penyewaan crane dan alat berat, PT Superkrane Mitra Utama Tbk akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di kisaran harga Rp900-Rp1.260 per saham.

"IPO ini akan mendukung strategi perusahaan meningkatkan armada di Indonesia," ujar Direktur Utama Superkrane Yafin Tandiono Tan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Saat ini, lanjut dia, perusahaan banyak mengerjakan proyek-proyek infrastruktur pemerintah seperti pembangunan jalan tol, kereta ringan (light rapid transit/LRT) dan kereta cepat massal (mass rapid transit/MRT) ataupun infrastruktur lainnya.

"Crane menjadi alat angkat yang banyak digunakan dan dimanfaatkan dalam proyek-proyek konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Kebutuhan nasional akan alat berat lifting equipment khususnya crane diperkirakan akan terus bertambah," katanya.

Dalam aksi korporasi itu, Superkrane menawarkan sebanyak 300 juta saham atau 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Yafin mengemukakan sekitar 50 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran uang muka pembelian alat berat, sedangkan pelunasan sisa pembayaran untuk pembelian alat itu akan menggunakan pinjaman pihak ketiga baik perbankan maupun leasing.

Kemudian, lanjut dia, sekitar 25 persen untuk pelunasan utang bank dan leasing. Dan sisanya untuk modal kerja dalam memenuhi kebutuhan operasional, diantaranya.

Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperoleh pada 14 September 2018 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada tanggal 18-21 September 2018. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 28 September 2018.

Baca juga: BEI sebut 17 perusahaan masuk daftar IPO

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018