Wakil Ketua III PBWI Bambang Suprianto mengatakan, Bali Open 2018 baru kali ini digelar dan dilakukan untuk memperkenalkan kepada dunia wushu internasional bahwa atlet wushu Indonesia sudah mulai banyak yang memainkan gaya wushu tradisional.
“Ini acara perdana yang kami laksanakan untuk mengundang dan memperkenalkan wushu tradisional ke dunia wushu, supaya mengenal bahwa wushu tradisional sudah menjadi bagian dari wushu di Indonesia,” kata Bambang di Jakarta, Rabu.
Wushu tradisional pada dasarnya tak berbeda dengan Toulu atau wushu modern, tetapi Bali Open ini menjadi penting karena penyelenggaraannya juga menjadi ajang pembibitan dan pembinaan serta sosialisasi kejuaraan wushu tradisional.
“Jadi kegiatan ini menggabungkan beberapa kegiatan baik itu taolu juga tradisional wushu. Banyak bibit yang akan kita sosialisasikan,” ucap dia.
Nantinya Bali Open akan menampilkan 306 jurus wushu tradisional. Meskipun demikian, PBWI tetap merujuk empat jurus wajib yang telah distandarisasi oleh IWUF untuk dipertandingkan.
“Saat ini beberapa negara seperti Taiwan, Jepang, Australia, Vietnam, Rumania, dan Turki sudah mengajukan juga agar kami membuka petunjuk pelaksaan untuk mendaftar,” kata dia.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018