Secara kebijakan, tujuan program BBM Satu Harga bagus dan mulia. Silahkan dilanjutkan, tetapi dengan melalui mekanisme penganggaran yang benar yaitu APBN
Jakarta, (ANTARA News) - Program BBM Satu Harga terutama di kawasan perairan pelosok dinilai sangat bermanfaat bagi nelayan tradisional jika dilaksanakan konsisten dan transparan, kata Direktur Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim, di Jakarta, Rabu.
Menurut Abdul Halim, program BBM Satu Harga bermanfaat karena 60-70 persen ongkos produksi nelayan biasanya adalah untuk membeli BBM.
Ia juga menginginkan agar PT Pertamina (Persero) dapat menyosialisasikan berbagai program terkait dengan efisiensi pemakaian BBM dan teknologi tepat guna, sehingga bermanfaat dalam rangka menghemat ongkos produksi serta menjamin kelestarian ekosistem laut.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menyarankan program BBM Satu Harga harus terus dilanjutkan dengan memakai pembiayaan APBN agar tidak mengganggu keuangan Pertamina.
Namun ia mengatakan, kalau tetap memakai anggaran Pertamina, maka program BBM Satu Harga ke depannya bakal menggerus laba BUMN migas tersebut.
"Secara kebijakan, tujuan program BBM Satu Harga bagus dan mulia. Silahkan dilanjutkan, tetapi dengan melalui mekanisme penganggaran yang benar yaitu APBN," katanya ketika dihubungi ANTARA News di Jakarta, Rabu (26/7).
Menurut dia, sesuai pesan Presiden Joko Widodo, program tersebut juga sebagai bentuk penerapan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: Pertamina kembali resmikan penyalur bbm satu harga di wilayah 3T
Baca juga: Kementerian BUMN pastikan keuangan Pertamina tetap sehat
Baca juga: Pertamina: BBM satu harga tidak bebani keuangan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018