Jakarta (ANTARA News) - Pop up store FASHIONLINK x BLCKVNUE, kolaborasi antara Jakarta Fashion Week dan Senayan City, kembali lagi untuk ketiga kalinya.
Pop up store ini adalah butik seluas 738 meter persegi berisi label-label fashion yang disukai pencinta mode.
Direktur Jakarta Fashion Week, Lenni Tedja, mengatakan ini adalah program kolaborasi yang berkontribusi positif untuk ekosistem persaingan usaha sehat bagi para perancang.
"Kami juga giat mencari tahu bakat-bakat muda baru dengan konsep desain, bisnis dan manajemen bisnis yang kuat untuk bisa ikut merangkul pembelinya melalui FASHIONLINK x #BLCKVNUE," kata Lenny di Jakarta, Rabu.
Seperti dua tahun sebelumnya, area butik ini terbagi jadi lima kategori zona mode, yaitu Luxury, Premium, Quirky, Modest dan Aksesori.
Pop up store ini dibuat dengan konsep interior bergaya industrial, dihiasi mural-mural untuk menonjolkan kesan dinamis.
Butik terasa lebih nyaman dengan mebel-mebel dan tanaman yang menghiasi di dalamnya.
Koleksi di pop up store tersebut terdiri dari label dan perancang Indonesia Fashion Forward seperti ATS The Label, alex[a]lexa, SOE Jakarta, Day And Night, kami., Novita Yunus, Eridani, Batik Chic, Ellyhan Jewelry, Bateew, Etterette, Jenahara, Milcah, Monday To Sunday, pvra, Paulina Katarina dan Rani Hatta.
Ada juga label hasil kurasi yang produknya bisa ditemukan di sini, antara lain Ai'telier, Atlas Pearls, Kuro, Agnala, Petang Hary, Kyra, Lene, Natalia Kiantoro, Nore, Saul, Sarah Beekmans, Marlen dan Savlavin.
Di pop up store ini pun ada tempat khusus untuk talenta muda dari sekolah mode, kali ini yang terlibat adalah Raegita Zoro dari Istituto di Moda Burgo.
Tak cuma bisa mencari busana-busana dan aksesoris, pengunjung juga bisa menyesap kopi buatan Kaffeine Coffee House & Bar yang menyediakan kursi-kursi nyaman untuk bersantai setelah belanja.
Baca juga: Danjyo Hiyoji, I.K.Y.K, dan Sejauh Mata Memandang di JFW
Baca juga: Media China kupas singkat Jakarta Fashion Week
Baca juga: Thunder dijadwalkan meriahkan panggung fesyen Korea di JFW 2018
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018