Berlin (ANTARA News) - Pameran memorabilia Elvis Presley yang digambarkan panitia penyelenggara sebagai pemeran terbesar di luar AS dibuka Senin di ibukota Jerman, Berlin. Dubes AS untuk Jerman, William R. Timken, menjadi sponsor pameran, yang berlangsung di sebuah hotel Berlin, tiga hari sebelum peringatan 30 tahun kematian Sang Raja rock `n` roll tersebut. Lebih dari 100 barang pribadi milik Elvis dipamerkan, antara lain busana panggungnya, permata, sebuah kitab Injil, sepasang piyama dan selimut beludru merah dari rumah besar miliknya, Graceland, di Memphis, Tennessee, Pameran ini, yang akan berlangsung sampai 1 September, juga menampilkan foto-foto penyanyi itu yang belum pernah disiarkan hasil jepretan fotografer konsernya, Ed Bonja. Ini untuk pertama kalinya "The King`s Ramson", demikian nama pameran itu, digelar di luar AS. Festival Elvis Eropa di Bad Nauheim dekat Frankfurt akan menampilkan konser gospel, pameran, penampilan berbagai penyanyi untuk menghormati Elvis dan parade Cadillac. Elvis berdinas pada Divisi Lapis Baja Ketiga AS dari 1958-1960 di kota kecil Freiburg, namun tinggal di luar pangkalannya dekat Bad Nauheim. Pada Kamis, kota tempat Elvis pernah tinggal ketika melaksanakan wajib militernya di Jerman akan meluncurkan festival tiga hari untuk memperingati 30 tahun kematiannya akibat serangan jantung pada 16 Agustus 1977. Penyanyi solo terlaris Elvis akan tetap menjadi artis solo paling laris sepanjang masa, dengan lebih dari satu miliar rekamannya terjual di seluruh dunia dan akan terus menghasilkan pemasukan sekitar 50 juta dolar setiap tahunnya. Sebelum muncul Elvis, tak ada apa-apa, John Lennon pernah berucap. Sebagai bocah kulit putih miskin dari AS selatan yang membawa musik kulit hitam ke arus utama, Elvis menyulap rock `n` roll menjadi bahasa pop internasional. Kendatipun musiknya kini tak lagi menduduki tangga lagu teratas, sang legenda Elvis tetap mengundang munculnya penggemar baru dan citranya yang telah menjadi ikon menyemaraki segala apapun, mulai dari patung dada murahan hingga ke iklan bernilai jutaan dolar, demikian laporan DPA dan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2007