Jakarta (ANTARA News) - Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia Arminsyah bersama Jaksa Agung Brunei Darussalam Dato Paduka Haji Hoirul Arni bin Haji Abdul Majid, bertukar pengalaman dalam penanganan kasus kejahatan siber.
"Pertemuan bilateral itu di sela-sela acara konferensi jaksa agung se-Asean plus Cina yang digelar di Brunei Darussalam," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, M Rum melalui siaran persnya di Jakarta, Rabu.
Dalam pembukaan konferensi jaksa agung se-Asean, kapuspenkum menyebutkan jaksa agung Brunei menyebutkan konferensi tersebut dinilai penting dan bermanfaat bagi penegakan hukum terkait kejahatan siber. "Konferensi ini dimaksudkan untuk melawan dan memberikan penguatan dan dukungan terhadap kejaksaan dalam penanganan kasus `cyber crime`," katanya mengutip jaksa agung Brunei Darussalam.
Dikatakan, adanya akses internet yang semakin meningkat telahndimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber sering disalahgunakan oleh pelaku kejahatan untuk kejahatan lain seperti teroris.
"Untuk itu Brunei harus siap dengan kemajuan teknologi ini, kekerasan dalam komputer perlu diantisipasi oleh aparat penegak hukum," katanya.
Jaksa Agung Brunei menyatakan bahwa peraturan saja tidak cukup dan perlu dibarengi dengan kewaspadaan dan perlunya program-program yang sifatnya penting bagi masyarakat guna pencegahan sehingga dapat melindungi masyarakat yang akan menjadi korban "cyber crime".
"Brunei sangat konsisten membawa pelaku `cyber crime` ke ranah hukum, aparat penegak hukum juga mengimbau masyarakat menggunakan internet dengan baik dan benar sehingga masyarakat sadar dan terlindungi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Jaksa Agung RI Arminsyah juga memberikan maskot Asian Games yang ke-18 yang akan dibuka pada 18 Agustus 2018 kepada Jaksa Agung Brunei Darussalam.
"Arminsyah berharap kontingen Brunei dapat berkiprah dan meramaikan pesta olehraga terbesar di Asia," katanya.
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018