Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono menyangkal pernyataan berbagai ekonom bahwa saat ini ada anggota tim ekonomi pemerintah yang telah "menjual" ideologi mereka dengan ideologi yang terkait dengan "Washington Consensus". "Sejauh yang saya ketahui, tidak ada anggota tim ekonomi pemerintah yang telah `menjual` prinsip-prinsip mereka dengan wacana ideologi apapun," katanya dalam sebuah diskusi publik bertajuk "Indonesia in The Face of Globalization" di Jakarta, Selasa. Menurutnya, tim ekonomi pemerintah lebih memfokuskan perhatian pada tujuan-tujuan pembangunan nasional. "Kami tidak perduli dengan ideologi apapun. Kami kira sangat tidak produktif untuk mencari jawaban masalah sebenarnya melalui wacana ideologi yang ada," katanya. Dia mencontohkan saat pemerintah memfokuskan upaya penyelesaian krisis, yang ada dalam pikiran masing-masing anggota tim bukan tentang pilar pertama dalam Konsensus Washington, tetapi "stabilitas dari harga kebutuhan pokok, karena itu mencakup lebih dari 50 persen belanja keluarga miskin," katanya "Juga bagaimana menurunkan biaya kredit bagi UKM," jelasnya. Lebih lanjut, dia mengatakan jika pemerintah memutuskan untuk membuka beberapa sektor untuk kompetisi, maka yang diharapkan terjadi adalah masuknya barang dan jasa yang lebih murah dan lebih berkualitas bagi masyarakat. "Namun demikian kita tidak bisa dengan gelap mata bilang liberalisasi buruk, meski kita juga tak bisa bilang begitu saja bahwa liberalisasi jelek," katanya. Yang jelas, katanya, penilaian obyektif seluruh upaya pemerintah adalah terhadap hasil akhir dan bukan dari ideologi yang dipegang. (*)
Copyright © ANTARA 2007