Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 1,8 dolar AS atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada 1.200,70 dolar AS per ounce.
Gejolak keuangan di Turki mengirim gelombang kejut ke pasar Eropa dan global, mendorong investor berduyun-duyun ke dolar AS dengan harapan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Namun, logam mulia, yang biasanya dipandang sebagai aset safe haven, secara bertahap mendapatkan kembali peran tradisionalnya di tengah gejolak pasar, kata analis.
Sementara itu, bargain hunting atau perburuan harga yang dinilai sudah murah, juga mendorong harga emas dari level terendah dalam 18 bulan terakhir.
Baca juga: Harga emas turun tertekan penguatan dolar AS
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang asing utama lainnya, terus naik 0,32 persen menjadi 96,56 pada pukul 16.48 GMT.
Tetapi dolar AS yang lebih kuat gagal menyeret lira Turki turun lebih jauh. Sebaliknya, dolar AS jatuh lebih dari tujuh persen pada Selasa (14/8) terhadap lira yang sedang dalam pemulihan, dan suasana krisis tampak menjadi lebih tenang.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 7,1 sen AS atau 0,47 persen, menjadi ditutup di 17,053 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 2,20 dolar AS atau 0,28 persen, menjadi menetap di 801,70 dolar AS per ounce.
Baca juga: Analis pangkas proyeksi harga emas setelah jatuh di kuartal kedua
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018