"Saya, kok, yakin Pak Jokowi masih punya daya tarik tinggi untuk pemilih pemula," katanya di Semarang, Selasa, menanggapi dipilihnya sosok KH Ma`ruf Amin sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi.
Hal tersebut diungkapkan Ari, sapaan akrab Juliari, di sela kunjungan kerja dan reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Komisi VI tersebut di Kecamatan Semarang Tengah, Jawa Tengah.
Profesor KH Ma`rif Amin adalah ulama kelahiran Tangerang (di masa pendudukan Jepang) 11 Maret 1943 yang menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ari tidak meragukan keputusan Jokowi memilih Ma`ruf Amin sebagai pendampingnya pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 sebab merupakan perpaduan tepat antara nasionalis dan religius.
"Jadi, saya tidak ragu. Artinya, pemilih baru atau istilahnya milenial akan lari dari Pak Jokowi, tidak," kata legislator dari Daerah Pemilihan Jateng I yang meliputi Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang itu.
Kesuksesan Mahatir Muhammad terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia pada usianya yang ke-92, lanjut dia, tidak ada hubungannya juga keputusan Jokowi yang memilih Ma`rif Amin dari sekian nama cawapres yang dikantonginya.
"Saya kira tidak ada juga hubungannya dengan Mahatir. Ini `kan bagus kaum nasionalis dan religius bersatu. Ini juga untuk menepis keraguan bahwa Pak Jokowi dianggap tidak dekat dengan ulama, tidak dekat dengan kelompok Islam tradisional," katanya.
Menurut dia, justru dengan pencawapresan Ma`ruf Amin, menjawab keragu-raguan dari masyarakat tentang ketidakdekatan Jokowi dengan kalangan ulama.
"Jadi, dengan bergabungnya tokoh nasionalis dan religius, saya kira bagus untuk masa depan bangsa dan negara. Targetnya adalah menang pastinya," katanya.
Baca juga: Pengamat katakan hoaks tetap ramai pada Pemilu 2019
Baca juga: Seluruh calon presiden-wakil presiden penuhi syarat kesehatan
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018