Berlin (ANTARA News) - Nigeria dan Ghana dapat dijatuhi skors sepak bola pada bulan ini karena intervensi politik terhadap asosiasi sepak bola mereka masing-masing, kata badan sepak bola dunia FIFA pada Selasa, untuk memberi peringatan terakhir kepada dua negara Afrika tersebut.
FIFA mengatakan federasi Nigeria (NFF) harus dipimpin presiden terpilihnya, yang telah terpilih melalui pemungutan suara pada 2014, dan komite eksekutif di tengah tantangan domestik terhadap kepemimpinan federasi.
"Biro Dewan FIFA memutuskan bahwa jika pada Senin, 20 Agustus 2018, pada pukul 12.00 (Waktu Eropa Tengah), kantor-kantor Federasi Sepak Bola Nigeria tidak diserahkan kepada komite eksekutif NFF yang sah di bawah Presiden Amaju Melvin Pinnick... NFF akan diskors dengan dampak yang berlaku secepatnya," kata FIFA dalam pernyataannya.
"Skors itu hanya akan dicabut saat NFF, di bawah Presiden Amaju Melvin Pinnick dan Sekretaris Jenderal Mohammed Sanusi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mendapatkan kembali kendali yang efektif terhadap NFF dan kantor-kantornya."
FIFA mengatakan skors apapun tidak akan berdampak kepada tim Nigeria yang saat ini sedang mengikuti Piala Dunia U-20 putri di Prancis, sebab turnamen itu telah berlangung. Nigeria juga ambil bagian pada Piala Dunia putra di Rusia pada Juni.
Ghana juga akan diskors pada bulan ini jika perintah untuk melikuidasi federasi sepak bolanya tidak dicabut.
"Biro Dewan mempertimbangkan bahwa petisi yang diajukan Jaksa Umum Pengadilan Tinggi untuk memulai proses likuidasi terhadap konstitusi GFA tidak semestinya terpengaruh hubungan-hubungan GFA yang bertentangan dengan pasal 14 ayat 1, dan pasal 19 ayat 1 pada Statuta FIFA," kata FIFA.
"Di bawah situasi ini, Biro memutuskan bahwa jika petisi untuk memulai proses likuidasi GFA tidak dicabut pada Senin 27 Agustus 2018 pukul 12.00 Waktu Eropa Tengah, GFA akan diskors dengan dampak secepatnya. Skors hanya akan dicabut saat petisi yang disebut di atas dibatalkan dan FIFA mendapatkan bukti tertulis."
(Reuters/H-RF/T004)
Pewarta: antara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018