Penurunan kinerja laba terutama karena adanya peningkatan biaya operasional dan beban bunga
Jakarta (ANTARA News) - Pengembang properti PT Intiland Development Tbk membukukan laba bersih Rp142 miliar pada semester pertama 2018 atau menurun 39,2 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp234 miliar.
"Penurunan kinerja laba terutama karena adanya peningkatan biaya operasional dan beban bunga," kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Namun demikan, lanjut dia, perseroan tetap optimitis dapat mempertahankan kinerja pertumbuhan hingga akhir tahun ini.
"Dari sisi pendapatan usaha, beberapa proyek pengembangan mixed-use and high rise akan selesai tahun ini sehingga hasil penjualannya dapat dibukukan sebagai pendapatan usaha," paparnya.
Sementara itu, pendapatan usaha perseroan pada semester pertama 2018 sebesar Rp1,8 triliun atau naik 34,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp1,3 triliun.
Archied Noto Pradono mengemukakan pendapatan usaha itu ditopang dari meningkatnya pengakuan pendapatan dari segmen pengembangan kawasan perumahan dan penjualan lahan noninti.
"Tantangan di industri properti masih cukup berat. Meskipun pemerintah telah menerbitkan sejumlah stimulus pertumbuhan sektoral, namun pasar dan konsumen masih cenderung mengambil sikap wait and see mengantisipasi perkembangan dan dampak pesta demokrasi yang akan dilaksanakan hingga tahun
depan," katanya.
Namun, lanjut dia, perseroan tetap optimistis akan ada perbaikan kondisi pasar properti di semester kedua tahun ini, meskipun tingkat pertumbuhannya mungkin tidak terlalu tinggi.
"Perseroan optimis kondisi pasar properti nasional akan bergerak membaik ke depan. Perseroan berkeyakinan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk properti masih tinggi sehingga menjadi salah satu indikantor prospek industri properti di masa depan," katanya.
Baca juga: BI klaim LTV efektif jadi "jamu manis"
Baca juga: OJK siapkan insentif dorong gairah sektor perumahan
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018