Phnom Penh (ANTARA News)- Ketua Pengadilan Tinggi Kamboja dipecat dari jabatannya setelah satu penyelidikan Kementerian Dalam Negeri menemukan bukti ia bersalah menerima uang sogok, kata media lokal, kemarin.
Suratkabar berbahasa Khmer Rasmei Kampuchea dan suratkabar berbahasa Inggris Cambodia Daily yang mengutip pernyataan Menteri Kehakiman Ang Vong Wattana mengatakan Ly Vuoch Leng telah dipecat dari jabatannya sebagai ketua pengadilan itu setelah satu permintaan dari PM Hun Sen dan disetujui oleh Raja Norodom Sihamoni.
Suratkabar-suratkabar itu mengutip pernyataan Wattana bahwa pemecatan Leng ada kaitannya dengan pembebasan dua orang yang dituduh oleh satu pengadilan lebih rendah melakukan pelanggaran perdagangan manusia setelah satu operasi di sebuah hotel Phnom Penh, Chai Hour 2 akhir tahun 2004.
Orang-orang itu masing-masing dihukum lima dan empat tahun penjara Februari 2006, tapi hukuman itu dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi tahun 2007. Mereka ditahan kembali Februari 2007 untuk pelanggaran yang sama, yang memicu satu penyelidikan terhadap pembebasan sebelumnya.
Leng kemudian terbukti meminta uang sogok 30.000 dolar AS bagi pembebasan mereka setelah satu pengusutan Kementerian Dalam Negeri, kata laporan surat kabar tersebut.
Ang Vong Wattana tidak bisa dihubungi untuk diminta komentarnya, Senin.
Para negara donor tetap menyerukan reformasi sektor pengadilan dan mengontrol korupsi yang mewabah itu di Kamboja, yang menurut lembaga pengamat Transparansi Internasional yang berpusat di Paris termasuk salah satu dari negara-negara lebih korup dunia, dalam satu survai baru-baru ini, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007