Pramuka harus dididik bukan hanya bahasa morse tapi juga bahasa dan pengetahuan digital, coding, artifisial inteligent, kita semua harus tahu."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta anggota gerakan pramuka tidak sekadar dididik bahasa morse melainkan juga bahasa dan pengetahuan digital sebagaimana cepatnya perkembangan teknologi dan informasi.
"Pramuka harus dididik bukan hanya bahasa morse tapi juga bahasa dan pengetahuan digital, coding, artifisial inteligent, kita semua harus tahu," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin upacara peringatan Hari Pramuka ke-57 yang digelar di Lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Selasa.
Presiden juga berpesan beberapa hal kepada anggota gerakan pramuka di antaranya agar anggota gerakan pramuka senantiasa menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Terus menjadi generasi yang haus berprestasi, haus berkarya, karena prestasi kalian kebanggaan bangsa," katanya.
Selain itu, Presiden berharap kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka jika tiba saatnya memimpin bangsa Indonesia hendaknya mampu membawa bangsa Indonesia ke masa kejayaan yang sudah lama dinantikan.
Presiden Jokowi sendiri tiba di Lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, pada sekitar pukul 16.00 WIB.
Sesaat setelah Presiden tiba dilakukan atraksi keterampilan kepramukaan serta persembahan tari anggrek oleh Anggota Pramuka Kwartir Cabang Tangerang Selatan.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault kemudian memukul kentongan sebagai persiapan pasukan memasuki lapangan untuk melaksanakan upacara.
Upacara sekaligus dirangkai dengan pemberian sejumlah penghargaan dan penandatanganan sampul hari pertama Gerakan Pramuka.
Tema Peringatan Hari Pramuka tahun ini yakni Pramuka Perekat NKRI yang diharapkan mampu menyimbolkan peran gerakan Pramuka yang sebenarnya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018