"Pelaku pasar uang cukup realistis"

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, bergerak menguat sebesar 82 poin ke level Rp14.569 dibanding sebelumnya Rp14.651 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa nilai tukar rupiah menguat seiring dengan pelaku pasar yang mulai melepas dolar AS untuk ambil untung.

"Pelaku pasar uang cukup realistis, mereka melakukan aksi ambil untung setelah pada hari sebelumnya (13/8) dolar AS terapresiasi cukup tinggi," ujarnya.

Menurut dia, sentimen eksternal mengenai krisis keuangan di Turki masih akan membayangi pergerakan mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah. Namun, sentimen terkait Turki diperkirakan bersifat sementara.

"Sebenarnya, kondisi ekonomi Turki dan Indonesia berbeda. Data-data ekonomi Indonesia masih lebih baik sehingga tekanan rupiah diproyeksikan hanya temporer," katanya.

Baca juga: Bappenas yakini kondisi Indonesia lebih baik daripada Turki

Ia menambahkan bahwa defisit neraca transaksi berjalan indonesia pada triwulan kedua yang meningkat juga diyakini akan membaik ke depannya.

"Tren ekonomi nasional sedang tumbuh, seiring jalannya waktu mata uang dan data ekonomi kita akan membaik," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (14/8), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.625 dibanding sebelumnya (13/8) di posisi Rp14.583 per dolar AS.

Baca juga: Kadin: Rupiah tertekan, pelaku usaha mulai pikir peningkatan biaya


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018